Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kedelai Jadi Tantangan Terbesar Jatim untuk Swasembada Pangan

Keyakinan Jawa Timur untuk bisa mencapai swasembada pangan dalam 3 tahun sepertinya bakal terganjal masalah produktivitas kedelai, yang terus merosot akibat karut marut pengelolaan tata niaga yang meredupkan niat tanam produsen.
Tanaman kedelai. /
Tanaman kedelai. /

Bisnis.com, SURABAYA—Keyakinan Jawa Timur untuk bisa mencapai swasembada pangan dalam 3 tahun sepertinya bakal terganjal masalah produktivitas kedelai, yang terus merosot akibat karut marut pengelolaan tata niaga yang meredupkan niat tanam produsen.

Padahal, Jatim merupakan salah satu lumbung kedelai Indonesia dengan rerata produksi per tahun sekitar 350.000 ton, dibanding total produksi nasional sejumlah 700.000-800.000 ton/tahun. Itu berarti kontribusi kedelai dari provinsi tersebut mencapai 42%.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Jatim Tutut Herawati menjelaskan tantangan pertanian kedelai memang yang terberat dibandingkan dengan komoditas lain. Target swasembada dalam 3 tahun untuk beras, jagung, gula, dan daging sapi justru lebih mudah diraih.

“Fokus Jatim adalah tiga komoditas; beras, jagung, dan kedelai. Untuk komoditas pangan lain, pada dasarnya kami sudah swasembada, kecuali kedelai. Jadi, yang lebih perlu ditingkatkan suplainya hanya komoditas kedelai saja sekarang,” jelasnya, Kamis (22/1/2015).

Meunrut pantauan BKP Jatim, sulitnya swasembada kedelai dipicu oleh besaran harga pokok pembelian (HPP) yang ditetapkan terlalu rendah di provinsi tersebut. Akibatnya, para petani semakin enggan membiakkan tanaman kedelai.

"Mereka lebih memilih menanam komoditas lain yang hasil penjualannya lebih menjanjikan keuntungan, seperti padi dan jagung,” sebut Tutut. Selain itu, iklim Jatim kurang kondusif bagi tanaman kedelai, sehingga yang dihasilkan hanya kedelai berukuran kecil.

Berdasarkan catatan Dinas Pertanian Jatim, harga kedelai lokal saat ini dibanderol sekitar Rp6.000/kg. Padahal, Kementerian Perdagangan menetapkan besaran harga beli petani (HBP) kedelai di level Rp7.600/kg. Namun, besaran itu belum ditentukan melalui Inpres.   

Tutut menjelaskan Gubernur Jatim Soekarwo telah melayangkan surat ke pemerintah pusat untuk menaikan HPP kedelai. “Karena kalau HPP tinggi, petani akan kembali tertarik menanam kedelai dan target swasembada ini bisa cepat tercapai.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper