Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA BATU BARA: 2015 Bakal Naik

Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) optimistis harga batubara akan terkerek naik pada 2015, kendati harga minyak mentah diperkirakan tetap rendah.
Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) optimistis harga batubara akan terkerek naik pada 2015, kendati harga minyak mentah diperkirakan tetap rendah./JIBI
Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) optimistis harga batubara akan terkerek naik pada 2015, kendati harga minyak mentah diperkirakan tetap rendah./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) optimistis harga batu bara akan terkerek naik pada 2015, kendati harga minyak mentah diperkirakan tetap rendah.

Ketua APBI Bob Kamandanu mengatakan untuk menaikkan harga batu bara, pihaknya mengaku pelaku usaha memiliki cara khusus yakni menjual harga batu bara di atas harga pasar dan harga batu bara acuan [HBA] yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

"Harga jual batu bara akhirnya berdasarkan kesepakatan antara penjual dengan pembeli," katanya, Kamis (22/1/2015).

Dia mengungkapkan pembeli tidak mempermasalahkan harga  di atas harga pasar karena pembeli juga membutuhkan pasokan batu bara. Sementara, di sisi lain, para penjual batu bara juga membutuhkan harga yang lebih kompetitif agar industri ini bisa bertahan.

"Pembeli mau mengerti kondisi itu, sehingga tidak ada masalah," ujarnya.

Dia mencontohkan ada salah satu perusahaan yang menjual batu baranya ke pasar India dengan harga 10% di atas harga pasar. Namun, tak ada keluhan dari pembeli, karena kedua pihak saling mengerti.

Bob berharap pemerintah juga mendukung upaya yang tengah dilakukan asosiasi untuk menaikkan harga batu bara melalui pemangkasan produksi. Dia menilai dengan target produksi batu bara nasional pada tahun ini sebesar 425 juta ton belum bisa mengerek harga batu bara secara signifikan.

"Paling tidak harus ada 50 juta ton yang dihilangkan di pasar sehingga suplai tidak terlalu besar," ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper