Bisnis.com, JAKARTA—Keputusan bank sentral Swiss (SNB) melepas harga patokan mata uang franc Swiss akan berdampak beragam pada pasar Indonesia.
Ekonom PT Bank Permata Tbk Joshua Pardede menjelaskan dampak negatif keputusan SNB terhadap rupiah hanya berlangsung sementara.
Pencabutan cap nilai tukar francSwiss terhadap Euro, jelasnya, mendorong modal mengalir dari pasar Indonesia ke aset safe haven seperti yen, emas, dan dolar AS.
Namun, dalam waktu dekat akan tergusur oleh dampak kebijakan moneter Bank Sentral Uni Eropa (ECB).
ECB pekan depan diperkirakan akan mengumumkan stimulus moneter baru yang berpotensi mendorong aliran modal ke pasar keuangan Indonesia.
“Stimulus ini akan berdampak positif untuk potensi capital inflow ke pasar keuangan Indonesia. Secara keseluruhan, dampak terhadap rupiah akan cenderung mixed,” kata Joshua.
Franc Swiss kemarin melonjak 17,62% pada penutupan pasar spot dari 1.02 per dolar AS ke 0,84 per dolar AS. Rupiah pada pukul 15.16 WIB turun 0,26% ke Rp12.588.
Harga emas kontrak Februari 2015 melonjak 2,45% pada penutupan Kamis 15/1/2015 ke US$1.264,8 per ounce atau sekitarRp559.797,78 per gram.