Bisnis.com, BOGOR – Kementerian Pertanian menjamin kekurangan stok beras untuk rumah tangga tidak akan terjadi dalam Januari-Maret meskipun jumlah panen Januari tidak akan mencapai kebutuhan bulanan beras nasional.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memperkirakan panen bulan Januari seluas 600.000 ha akan menghasilkan 3 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 1,8 juta ton beras.
Jumlah itu masih dibawah kebutuhan nasional beras per bulan yang mencapai 2,6 juta ton. Menurut Amran, meski pasokan kurang namun ketersediaan beras lokal dijamin tidak akan langka.
“Ketersediaan beras untuk Januari-Maret ini kami hitung tidak ada masalah, mungkin bisa lebih 10 juta ton,” katanya, (12/1).
Dia menjelaskan stok beras 10 juta ton tersebut didapatkan dari panen Januari sejumlah 1,8 juta ton, stok Bulog sebesar 1,7 juta ton serta peredaran beras di pasar antara 1-2 juta ton.
Selain itu, dia meyakini 6,7 juta rumah tangga petani setidaknya memiliki stok beras sebanyak 10 kg. Dengan perhitungan itu, stok beras di petani mencapai 6,7 juta ton.
“Kalian saja pasti simpan beras di rumah kan? Nah sampai April kami yakini ada 35 juta ton GKG untuk memenuhi kebutuhan bulanan selanjutnya,” katanya.
Dia memperkirakan panen di bulan Februari seluas 1,24 juta ha dan Maret 3,07 juta ha. Dengan produktivitas padi 5,1 ton/ha, panen Februari dan Maret masing-masing akan menghasilkan 6,32 juta ton GKG dan 15,6 juta ton GKG.
Apabila dikonversikan ke jumlah beras, pasokan beras Februari mencapai 3,79 juta ton dan pada Maret mencapai 9,39 juta ton dengan menggunakan perhitungan rendemen sebesar 63%.
Dengan jumlah itu, dia yakin pada bulan April atau puncak panen dapat menghasilkan total 35 juta ton GKG atau setara dengan 21,42 juta ton beras.
Jumlah tersebut dinilai cukup memenuhi kebutuhan nasional beras per bulan selama 7,56 bulan terhitung dari bulan Januari.
Pada tahun ini, Kementerian Pertanian optimistis target produksi padi dapat menembus 73,4 juta ton GKG atau naik dari produksi tahun lalu yang mencapai 70,61 juta ton GKG dengan memaksimalkan program rehabilitasi irigasi untuk menaikkan indeks pertanaman (IP).