Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JALAN TOL TRANS-JAWA: Pemerintah Siapkan Ganti Untung untuk 2 Ruas

Pemerintah siap melakukan penggantian pembebasan lahan untuk proyek jalan tol Trans-Jawa ruas Pemalang-Batang dan Batang-Semarang yang baru 3% dari total 114 Km dengan metode ganti untung.
Pembangunan proyek jalan tol
Pembangunan proyek jalan tol

Bisnis.com, Jakarta - Pemerintah siap melakukan penggantian pembebasan lahan untuk proyek jalan tol Trans-Jawa ruas Pemalang-Batang dan Batang-Semarang yang baru 3% dari total 114 Km dengan metode ganti untung.

Metode itu ditempuh untuk mempercepat proses pembebasan lahan yang akan menjadi target proyek jalan tol Trans-Jawa. Metode ganti untung artinya harga tanah ditentukan berdasarkan penilaian harga tanah oleh appraisal independent.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) menuturkan pembebasan lahan merupakan kendala utama yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek infrastruktur, seperti jalan tol. Terkait dengan megaproyek Trans-Jawa, proyek yang pembebasan lahannya mandek adalah proyek tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang.

 "Pemalang-Batang dan Batang-Semarang memang baru 3% pembebasan lahannya. Dari total Pemalang-Batang 39 Km dan Batang-Semarang 75 Km, itu baru 3% pembebasan lahannya," kata Basuki seusai rapat jalan tol dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (12/1/2015). 

Hingga Juni 2014, Ditjen Bina Marga Kementerian PU-Pera menyatakan pengadaan lahan proyek jalan tol Batang-Semarang sepanjang 75 km baru mencapai 3,3%, sedangkan proyek jalan tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 Km mencapai 1,8%.

"Sudah tidak lagi dengan NJOP [nilai jual objek pajak], tetapi sudah dengan appraisal. Appraisal tidak perlu satu ruas, tetapi per bidang dengan konsep ganti untung. Satu ruas bisa beda-beda harganya. Mudah-mudahan dengan begitu bisa lebih cepat," tuturnya. 

Dengan konsep sesuai dengan UU No.2/2012 itu, struktur biaya pembebasan tanah untuk pembangunan jalan tol diproyeksi meningkat dari 5% menjadi 6% dari total investasi. 

Basuki menuturkan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk membangun 1 Km jalan tol adalah sebesar Rp100 miliar. Apabila satu hektare tanah ditaksir senilai Rp500 juta dan satu km jalan tol membutuhkan sembilan hektare tanah, ongkos pembebasan tanah mencapai 5% dari total kebutuhan investasi. 

"Ganti untung supaya lebih cepat pembebasan lahannya, karena strukturnya hanya 5%. Jadi kalau mau dinaikkan 6% beliau [Wapres Jusuf Kalla], it's ok," imbuhnya. 

Terkait dengan anggaran pembebasan lahan, Basuki mengatakan dibutuhkan dana sebesar Rp1,3 triliun untuk ruas jalan tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang sepanjang 114 Km. 

"Itu juga ditugaskan kepada Jasa Marga dengan power-nya dan dengan rupiahnya bisa membantu untuk mempercepat ini," kata Basuki. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Adityawarman menyatakan kesiapan untuk membangun dua ruas tol Trans-Jawa apabila pembebasan tanah telah terealisasi 100%. Proses tersebut ditargetkan Wapres rampung dalam dua tahun. 

 "Jasamarga siap untuk membangun jalan tol ini dan kami siap setelah tanah selesai," katanya. 

 Realisasi pembangunan jalan tol Trans-Jawa ini menjadi bagian dari target ambisius pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla membangun 1.088 Km jalan hingga 2019. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper