Bisnis.com, JAKARTA--Mesir berharap nilai perdagangan bilateral dengan Indonesia dapat meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi US$3 miliar--US$4 miliar dalam lima tahun mendatang.
Duta Besar Mesir untuk Indonesia Bahaa Dessouki mengatakan kedua negara merupakan mitra dagang yang potensial. Nilai perdagangan pun berpotensi untuk terus ditingkatkan.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada 2011 nilai perdagangan bilateral Mesir-Indonesia mencapai US$1,58 milar, merosot menjadi US$1,23 miliar dan US$1,22 miliar pada 2012 dan 2013. Adapun pada Januari-Oktober 2014, nilainya mencapai US$1,23 miliar.
"Tentu dalam 5 tahun kita harap perdagangan bisa naik mungkin US$3 miliar-4 miliar. Namun, kita harus kerja keras di antara kedua negara," katanya seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (12/1/2015).
Mesir, lanjutnya, menilai Indonesia sebagai negara saudara yang menguntungkan di bidang perdagangan. Pasalnya, harga komoditas dan produk yang diekspor Indonesia ke Mesir lebih murah dibandingkan dengan harga dari Uni Eropa atau negara lain.
Adapun komoditas yang diekspor Mesir ke Indonesia, a.l. aluminium, fosfat, karpet, tekstil, katun, buku, dan buah-buahan, terutama kurma. "Kami impor pakaian, tekstil, minyak sawit dari Indonesia," imbuhnya.
Dessouki optimistis kondisi perekonomian Mesir segera pulih dari serangkaian konflik politik dan keamanan yang melanda negara itu pascatumbangnya rezim Husni Mubarak. Apalagi, Mesir tengah menggarap megaproyek kanal kedua Terusan Suez yang diyakini akan mengundang banyak investor asing dan menggerakan laju ekonomi.
"Kondisi ekonomi sudah mulai membaik. Kami akan menggelar konferensi ekonomi pada pertengahan Maret 2015. Ini akan dihadiri oleh banyak negara karena kami punya proyek baru Terusan Suez koridor kedua ini akan menghubungkan perdagangan antarnegara dunia," pungkasnya.