Bisnis.com, JAKARTA –Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Budiyana menyarankan pemerintah untuk membeli sapi betina produktif yang rentan dipotong daripada mengimpor sapi indukan.
Hal tersebut berdasarkan kondisi saat ini yaitu masih dipotongnya sapi betina produktif secara masif dalam empat tahun terakhir, sehingga langkah tersebut dinilai lebih efisien serta menghemat anggaran APBN
Teguh mengatakan pemerintah dapat membeli sapi-sapi betina produktif itu, kemudian didistribusikan kembali kepada peternak untuk dikelola.
“Ratusan ribu betina produktif, bisa diusahakan untuk dibeli kemudian didistribusikan kepada peternak dengan menggunakan skim kredit,” katanya kepada Bisnis.
Dengan demikian, Teguh mengatakan tujuan pemerintah untuk meningkatkan populasi tetap tercipta dengan juga menyetop pemotongan sapi betina produktif.
“Itu mestinya lebih baik, dibandingkan harus mengimpor,” katanya.
Kementerian Pertanian menyatakan akan mengimpor sapi indukan sebanyak 30.000 ekor pada tahun ini, setelah pada tahun-tahun sebelumnya hanya dilakukan pihak swasta.
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan produktivitas sapi dalam negeri dengan dana yang berasal dari alokasi APBN-P.