Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Padat Karya: Minat Tak Sepi. Komitmen Investasi Capai US$672 Juta

Minat investasi di sektor padat karya diyakini pemerintah tak surut, yang menyusut justru ketertarikan untuk menanam modal di Jawa Barat.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Minat investasi di sektor padat karya diyakini pemerintah tak surut, yang menyusut justru ketertarikan untuk menanam modal di Jawa Barat.

Direktur Industri Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ramon Bangun menyatakan pergeseran minat investasi padat karya ke Jawa Tengah dan Jawa Timur kini belum terakomodir dengan baik.

“[Investasi padat karya] sebetulnya sedang tren, seperti di Jawa Tengah. Tapi investor sulit mencari tenaga kerja. Kalau tenaga kerja siap, investornya juga siap,” tuturnya, Senin (5/1/2015).

Sebagai bukti, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan adanya komitmen investasi di sektor padat karya mencapai US$672 juta. Nilai ini bersumber dari empat perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, garmen, alas kaki, makanan dan minuman, serta furnitur.

Baru empat korporasi di sektor tersebut yang resmi melapor kepada BKPM.

Tapi secara akumulatif tercatat ada 13 komitmen investasi di bidang padat karya.

Mereka dikabarkan pemain lama dengan kata lain kapital yang akan ditanam berupa ekspansi bisnis yang ada.

Ramon menyatakan Kemenperin bukan lagi pihak nomor satu yang harus disambangi pebisnis jika berencana menanamkan modal.

Kini seluruh perizinan investasi industri pengolahan nonmigas yang ada di kementerian didelegasikan kepada BKPM.

“Tetapi nanti mereka pun pasti akan datang [ke Kemenperin], kalau untuk perizinan tidak perlu datang ke kami,” ujarnya.

BKPM sendiri menegaskan perhatian khusus kepada sektor padat karya, seperti TPT, alas kaki, serta makanan dan minuman (mamin) olahan.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan industri pengolahan nonmigas dan khususnya padat karya termasuk dalam sektor prioritas.

Pada Januari – September tahun ini terdapat penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp13,9 triliun di sektor makanan; Rp887,1 miliar untuk TPT; serta Rp103,1 miliar ke industri kulit, barang dari kulit dan sepatu.

Sementara penanaman modal asing (PMA) ke industri makanan tercatat US$2,5 miliar, industri tekstil senilai US$359 juta, dan US$177,1 juta mengalir ke industri kulit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper