Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VAKSIN BIOFARMA: Lolos Uji WHO, Pentabio Siap Masuki Pasar Global

Produk vaksin Pentabio produksi PT Bio Farma siap memasuki pasar mancanegara setelah lolos prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia yang merupakan syarat agar produk vaksin dapat diekspor.
Kepala Bagian Pengemasan Bio Farma Evi Silvia memperlihatkan produk vaksin terbaru Pentabio, vaksin untuk mencegah penyakit dipteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, haemophilus, dan influenza tipe B di Ruang Pengemasan, Pengisian dan Quality Control Bio Farma Bandung, Jawa Barat, belum lama ini./Bisnis-Rachman
Kepala Bagian Pengemasan Bio Farma Evi Silvia memperlihatkan produk vaksin terbaru Pentabio, vaksin untuk mencegah penyakit dipteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, haemophilus, dan influenza tipe B di Ruang Pengemasan, Pengisian dan Quality Control Bio Farma Bandung, Jawa Barat, belum lama ini./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, BANDUNG—Produk vaksin Pentabio produksi PT Bio Farma siap memasuki pasar mancanegara setelah lolos prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia yang merupakan syarat agar produk vaksin dapat diekspor.

Direktur Utama Bio Farma Iskandar mengatakan pencapaian tersebut menambah portofolio vaksin Bio Farma yang listed untuk dibeli oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, PAHO (Pan American Health Organization), dan negara-negara lain.

“Kami sasar pasar luar negeri, selain tentunya kami terlebih dahulu memprioritaskan kebutuhan pasar dalam negeri,” katanya, Rabu (31/12/2014).

Dengan penambahan produk vaksin Pentabio sebagai vaksin yang lolos prakualifikasi, dia menyatakan total produk vaksin Bio Farma yang terdaftar di WHO menjadi sebanyak 13 produk.

“Lembaga kesehatan dunia atau World Health Organization memiliki kewenangan untuk menilai kualitas, keamanan, dan khasiat produk vaksin dari berbagai produsen dunia,” tuturnya.

Dia menerangkan aspek penting dalam prakualifikasi WHO mencakup komitmen manajemen, penerapan quality management system secara menyeluruh, serta kualitas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di negara tersebut.

“Pra Kualifikasi WHO dilakukan untuk menilai kualitas vaksin, memenuhi spesifikasi tender, memenuhi standar mutu,” urainya.

Iskandar menambahkan perseroannya sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas upaya maksimal dari seluruh karyawan Bio Farma karena proses mendapatkan PQ WHO tersebut tidak mudah.

Keputusan ini didasarkan pada review  product summary file, evaluasi dari konsis-tensi karakteristik produk akhir, audit visitasi ke fasilitas produksi, dan tindak lanjut pelaksanaan rekomendasi yang dibuat oleh reviewer WHO selama evaluasi.

Produk vaksin yang juga dikenal dengan vaksin  5 in 1  karena sekaligus mengandung vaksin difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, dan  haemophilus influanzae tipe b ini sepanjang tahun lalu dinantikan hasil sertifikasinya.

Head of Corporate Communications PT Bio Farma N. Nurlaela menyatakan dengan pemberian sertifikat prakualifikasi WHO, vaksin Pentabio dapat langsung di  pasarkan ke negara-negara maju sebagai market yang disasar oleh perusahaan plat merah ini.

“Selama ini kami baru masuk pasar negara berkembang, kemudian negara negara Islam. Secara bertahap kami ingin menyasar Eropa dengan produk Pentabio,” ujarnya.

Keberadaan vaksin yang lebih lengkap ini, menurutnya, tidak akan menggantikan produk vaksin Bio Farma yang selama ini telah diterima pasar global, tetapi justru akan melengkapi. 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Jumat (2/1/2015)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper