Bisnis.com, PONTIANAK—Pesawat Trigana Air berjenis ATR-72 dengan nomor penerbangan IL 125 jurusan Pontianak-Pangkalan Bun terpaksa kembali lagi ke Bandara Supadio Pontianak karena teradang cuaca buruk.
Pesawat berangkat pada pukul 08.15 WIB dari Pontianak dan semestinya tiba di Bandara Rahadi Oesman Ketapang terlebih dahulu untuk transit sebelum menuju ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Saat hendak mendarat, awan gelap dan hujan lembat menghalangi pandangan pilot Andre Aji Wicaksono untuk melakukan pendaratan dan memilih kembali ke Bandara Supadio Pontianak.
"Cuaca tidak mendukung untuk melakukan pendaratan. Kami tidak bisa melihat karena tertutup hujan dan kabut tebal," kata co-pilot Aryadi kepada Bisnis yang ikut dalam penerbangan tersebut, Rabu (31/12/2014).
Dia menyebutkan kondisi cuaca 2 hingga 3 hari kerap berubah cepat sekali belakangan ini. Adapun, suasana di dalam pesawat cukup mencekam saat terjadi goncangan keras. Seorang penumpang bernama Amidzin mengatakan pilot mengambil langkah tepat dengan memilih kembali ke Pontianak.
"Ini pengalaman saya kedua kalinya. Sebelumnya, saya pernah merasakan goncangan pesawat kuat dan tidak jadi mendarat kembali ke Pontianak," katanya.
Di dalam pesawat juga ada sejumlah penumpang jurnalis dari media cetak dan elektronik yaitu RCTI, Trans TV, Tribun Pontianak dan Bisnis Indonesia yang hendak meliput evakuasi korban penumpang dan serpihan pesawat AirAsia di Pangkalan Bun.
Hingga berita ini diturunkan, penumpang sudah berada di dalam bus dan siap kembali diberangkatkan.