Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SWASEMBADA GULA: Penyediaan Lahan Tebu Masih Dikaji

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan telah menerima permohonan penambahan lahan untuk komoditas tebu oleh Kementerian Pertanian sebagai salah satu upaya mencapai swasembada gula.
Petani tebu. /Antara
Petani tebu. /Antara
Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan telah menerima permohonan penambahan lahan untuk komoditas tebu oleh Kementerian Pertanian sebagai salah satu upaya mencapai swasembada gula.
 
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan sedikitnya telah menerima tiga surat yang berisikan permintaan tambahan lahan kehutanan untuk meningkatkan produktivitas gula yang saat ini masih mengimpor.
 
“Puluhan ribu mintanya (oleh Kementerian Pertanian) untuk tebu tapi, bukan kelapa sawit,” katanya Senin (29/12/2014)
 
Dia mengatakan masih perlu mengkaji pemberian lahan tersebut karena seluruh perizinan satu atap masih direview sebelum dilimpahkan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal pada awal Januari nanti.  “Wilayah hutan sendiri harus lebih akurat lagi dilihat yang mana, harus direview lagi,” katanya.
 
Sebelumnya, Kementerian Pertanian menyatakan pemerintah berencana membangun 10 pabrik baru untuk memacu produksi gula nasional hingga 2019.
 
Dirjen Perkebunan Kementan Gamal menaksir 10 kawasan tebu tersebut akan memiliki luasan masing-masing 60.000 hektar. Dia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai penyediaan lahan.
 
Pembangunan pabrik gula tersebut diharapkan dapat menaikkan rendemen tebu secara bertahap, yang saat ini mencapai 7,5%.
 
Saat ini, produksi gula nasional baru mencapai 2,85 juta ton dari kebutuhan nasional 5,38 juta ton.
 
Tahun depan, pembangunan tiga Pabrik Gula di kawasan Blora, Lamongan dan Dompu diharapkan dapat meningkatkan rendemen tebu secara bertahap ke 8%. Adapun 10 pabrik tersebut dinilai mampu menaikkan rendemen tebu hingga 11-12%
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper