Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah menyiapkan Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, sebagai salah satu sentra komoditas perikanan budidaya berbasis air tawar untuk memperkuat pasokan dari wilayah ini.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku budidaya perikanan air tawar menjadi langkah awal dalam mendorong kualitas maupun volume produksi secara berkelanjutan di daerah tersebut.
Suseno Sukoyono, Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengemukakan peningkatan kapasitas secara keseluruhan tidak hanya berfokus pada budidaya tetapi juga pengolahan agar memberikan nilai tambah bagi masyarakat yang terlibat.
"Tidak hanya pengembangan mutu SDM budidaya, tetapi juga mendorong para pembudidaya ini bisa mengolah hasil produksinya dengan skema kewirausahaan. Jadi tidak hanya dipersiapkan sebagai sentra produksi namun juga pengolahannya," kata Suseno kepada Bisnis di sela-sela Pelatihan Pembesaran Ikan Lele dan Diversifikasi Olahan Ikan di Tana Toraja, Sulsel, Sabtu (20/12/2014).
Di sisi lain, lanjutnya, penerapan standarisasi maupun sertifikasi juga dilakukan dalam pelatihan budidaya perikanan tersebut agar seluruh tenaga budidaya memiliki kompetensi dan keterampilan yang memadai.
Menurut Suseno, hal tersebut merupakan bagian penting dalam pengelolaan sumberdaya alam kelautan dan perikanan agar berdaya saing menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun depan.
"Di daerah lain juga kami lakukan hal serupa yang tentu saja disesuaikan dengan karakteristik dan potensi perikanan. Khusus di Toraja sendiri, memiliki potensi perikanan air tawar dan dari sisi geografisnya memang cocok pengembangan budidaya," katanya.
Secara keseluruhan, Tana Toraja memiliki memiliki luas lahan budidaya mencapai 3.674 hektare dengan produksi mencapai 358 ton per tahun yang terdiri dari ikan bandeng, ikan mas, lele dan sebagainya. Sementara itu, jumlah pembudidaya yang terdaftar sebanyak 990 orang yang tersebar dalam 49 kelompok utama budidaya perikanan.
Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung mengharapkan pengembangan SDM perikanan budidaya bisa dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh dari hulu ke hilir sehingga mampu memasok kebutuhan ke daerah lain dalam skala besar.
Menurutnya, sejumlah program juga telah dicanangkan Pemkab Tana Toraja untuk mendukung peningkatan produksi ikan air tawar. Diantaranya program 'tiada genangan tanpa ikan' yang diluncurkan sejak tahun lalu untuk mendorong masyarakat ikut menebar benih ikan di perairan umum di wilayah Toraja.
"Dukungan permodalan juga telah kita berikan untuk mendorong perikanan budidaya ini, bahkan saat ini sudah ada beberapa kelompok budidaya yang sduah mampu beroperasi secara komersil, mulai dari produksi hingga produk olahannya meski masih dalam skala UMKM," katanya.
Sebelumnya, BPSDM KP telah melakukan pelatihan di Tana Toraja antara lain berupa Pelatihan Budidaya Ikan Nila pada 2010 kemudian Pelatihan Kewirausahaan bagi Pembudidaya pada 2011 serta Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan pada 2012 lalu.