Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI SEMEN: 2015, Kapasitas Produksi Bertambah 10 Juta Ton

Upaya pemerintah memacu pembangunan infrastruktur pada 2015 akan mendorong peningkatan kapasitas produksi dan penyerapan semen di dalam negeri.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Upaya pemerintah memacu pembangunan infrastruktur pada 2015 akan mendorong peningkatan kapasitas produksi dan penyerapan semen di dalam negeri.

Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso menyatakan pada tahun depan bakal ada tambahan ruang produksi semen lebih dari 10 juta ton per tahun. Kapasitas produksi terpasang yang ada sekarang sekitar 68 juta ton.

“Tahun depan akan beroperasi tiga pabrik baru jadi kita tidak akan kekurangan semen di dalam negeri bahkan pada 2016 harus ekspor banyak-banyak ke Afrika, Bangladdes, dan Timur Tengah,” ucapnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (10/12/2014).

Penambahan kapasitas produksi dilakukan oleh Semen Tiga Roda di Jawa Barat dengan sebanyak 4,4 juta ton per tahun. Ada pula Semen Bosowa Maros di Banten dengan tambahan kapasitas 3 juta ton, serta Semen Merah Putih sebanyak 3 juta ton per tahun di Sulawesi Selatan.

Proyek infrastruktur yang diyakini bakal mendongkrak permintaan semen, yaitu pembangunan jalan tol Trans Sumatra, Manado–Bitung, Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi, dan MRT. Adapula pengerjaan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tambang mineral, pembangkit listrik, serta pelabuhan.

Menurut Widodo, pengerjaan berbagai infrastruktur tersebut dapat mengembalikan permintaan semen di level 5% - 6% per tahun. Sepanjang tahun ini kebutuhannya diperkirakan hanya naik tidak lebih dari 4% dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 58 juta ton di seluruh Indonesia.

“Sebenarnya [Januari – November] pada tahun ini lumayan masih naik dua juta ton [year on year]. Ini hanya turun sedikit dibandingkan tahun lalu yang kenaikannya tiga juta ton,” ucapnya.

ASI mencatat selama sebelas bulan terakhir konsumsi semen domestik mencapai 54,54 juta ton. Jumlah ini meningkat sekitar 3,4% terhadap periode yang sama tahun lalu 52,72 juta ton. Apabila Januari – Novemmber 2013 dikomparasikan terhadap perolehan 2012 pertumbuhannya lebih baik sebesar 5,8%.

Adapun beberapa kemungkinan yang memengaruhi penjualan semen tersebut, seperti iklim politik jelang dan pascapemilu, pengetatan kredit perumahan, penurunan harga komoditas, dan tentunya kemunduran proyek-proyek infrastruktur.

Kendati demikian, permintaan semen domestik tetap menjadi yang terbanyak dibandingkan dengan anggota Asean lain. Di Indonesia bisa mencapai 60 juta ton, sementara Vietnam saja hanya 45 juta ton. Sepanjang tahun lalu konsumsi semen di dalam negeri tercatat 58,6 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper