Bisnis.com, JAKARTA--Guna merealisasikan target penumbuhan 9.000 industri besar dan sedang, Kementerian Perindustrian akan memacu bisnis skala menengah atau sedang.
Sekretaris Jenderal Ansari Bukhari menyatakan target tersebut merupakan salah satu arah kebijakan industri yang tertera di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 - 2019.
Rancangan awal RPJMN 2015 - 2019 menetapkan arah kebijakan industri, pertama, fokus kepada pengembangan perwilayahan industri. Hal ini digarap melalui pengembangan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI) dan kawasan peruntukan industri (KPI), fasilitas pembangunan 13 kawasan industri di luar Jawa dan satu di jawa, serta membangun 22 sentra industri kecil dan menengah.
Arah kebijakan kedua ialah pertumbuhan populasi industri. Cara yang ditempuh dengan menambah setidaknya 9.000 industri berskala besar dan sedang yang separuhnya ada di luar tanah Jawa, serta penumbuhan industri 20.000 unit usaha industri kecil.
Fokus ketiga kepada peningkatan daya saing dan produktifitas khususnya peningkatan nilai ekspor dan nilai tambah per tenaga kerja. Seluruh arah kebijakan dalam RPJMN ini, diakui Ansari, bukan hal yang mudah dicapai.
"Ini kerjaan yang berat, kalau industri sedang yang kita dorong bisa saja tercapai [penumbuhan 9.000 industri] itu. Dengan investasi di atas Rp10 miliar itu sudah termasuk industri sedang," ucap Ansari, akhir pekan ini.
Saat ini populasi industri skala sedang dan besar sekitar 24.000. Setiap tahun diasumsikan tumbuh sekitar 1.000 industri skala besar dan menengah. Penyerapan tenaga kerja per tahun sekitar 400.000 orang.
Kemenperin Pacu Bisnis Skala Menengah
Guna merealisasikan target penumbuhan 9.000 industri besar dan sedang, Kementerian Perindustrian akan memacu bisnis skala menengah atau sedang.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Martin Sihombing
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
14 jam yang lalu
Historia Bisnis: Problem Menahun Impor Bahan Baku Obat
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
16 menit yang lalu
Jokowi Bakal Resmikan Produksi Smelter Baru Freeport Hari Ini
34 menit yang lalu