Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAWASAN INDUSTRI MOROWALI: Pengusaha Minta Pemerintah Bantu Bangun Pendidikan & Riset

PT Sulawesi Mining Investment meminta Kementerian Perindustrian membantu pengembanga soft infrastructure di Kawasan Industri Morowali Tsingshan (KIMT), di Morowali, Sulawesi Tengah.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, MOROWALI - PT Sulawesi Mining Investment meminta Kementerian Perindustrian membantu pengembanga soft infrastructure di Kawasan Industri Morowali Tsingshan (KIMT), di Morowali, Sulawesi Tengah.

Wakil Presiden Komisaris PT SMI Halim Mina mengatakan soft infrastructure yang dimaksud, seperti lembaga pendidikan dan lembaga riset.

"Kedua lembaga ini untuk mendirikannya butuh peran lembaga pemerintah yang cukup besar dan butuh fasilitas dari Kemenperin," tuturnya saat peletakan batu pertama KIMT, di Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (5/12/2014).

Pembangunan kawasan industri ke depan mengarah kepada industri generasi ketiga yang modern. Salah satu karakter kawasan seperti ini memiliki sarana untuk transformasi masyarakat dan alih teknologi, yakni lembaga pendidikan dan riset.

Pada sisi lain, imbuh Halim, pihaknya telah bicara intensif dengan Direktur Politeknik Manufaktur Negeri Bandung. Lembaga pendidikan tinggi ini akan membangun kampus kedua di KIMT.

KIMT berlokasi di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Saat ini tersedia 1.200 hektare yang siap dikembangkan dan akan diperluas menjadi 2.000 hektare.

Pembangunan KIMT tahap pertama seluas 230 ha meliputi pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel berkapasitas 300.000 ton dan PLTU 2x65 megawatt. Kini pengembangannya 85% dan ditargetkan selesai pada Aprik 2015.

Pembangunan smelter kedua berkapasitas 600.000 ton dan PLTU 2x150 mw. Infrastruktur ini ditargetken kelar pada Desember 2015. Setelah ini akan dibangun smelter ketiga berkapasitas 300.000 ton dan PLTU 300 mw, kemudian pabrik stainless steel berkapasitas 2 juta ton ditargetkan selesai pada 2017.

Halim mengatakan kawasan industri tahap kedua seluas 400 ha akan diperuntukkan bagi industri hilir stainless steel. Diperkirakan 30-50 perusahan akan turut dikembangkan dilengkapi dengan fasilitas perumahan, hotel, area komersil, dan rumah sakit.

"Untuk menunjang kawasan industri juga dibangun infrastruktur dasar seperti pelabuhan, bandara, tenaga listrik, pengolahan air bersih, dan pengolahan air limbah," ucapnya.

Kelak kawasan industri tahap ketiga seluas 360 ha akan dikembangkan selain industri turunan stainless steel juga industri terkait lain plus pergudangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper