Bisnis.com, MOROWALI - Pengembangan kawasan industri di luar Pulau Jawa menjadi jawaban Kementerian Perindustrian atas ketimpangan kontribusi wilayah non-Jawa dalam PDB nasional.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan pada 2013 Pulau Jawa berperan dominan dalam pembentukan PDB nasional mencapi 58%. Sisanya 42% berasal di berbagai wilayah di luar tanah Jawa.
"Kondisi lebih mencolok di sektor industri, peran Jawa dalam PDB industri masih 72% sepanjang tahun lalu. Kami upaya ratakan penyebaran industri melalui pengembangan pusat pertumbuhan industri melalui kawasan industri," katanya saat peletakkan batu pertama Kawasan Industri Morowali Tsingshan, di Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (5/12/2014).
Program jangka panjang Kemenperin menargetkan sumbangsing industri di luar Pulau Jawa mencapai 40% pada 2035 dari 28% pada tahun lalu.
Pembangunan kawasan industri relevan dengan Undang-Undang No. 3/2014 tentang Perindustrian. Regulasi ini mengamanatkan pemerintah mempercepat penyebaran pembangunan industri melalui perwilayahan industri.
Perwilayahan industri direalisasikan melalui pengembangan wilatah pusat pertumbuhan industri, pengembangan kawasan peruntukan industri, pembangunan kawasan industri, dan pengembangan sentra industri kecil plus menengah.
Pengembangan kawasan industri harus didorong kehadiran infrastruktur. Adapun infrastruktur utama yang dimaksud a.l. lahan kawasan industri atau peruntukkan industri, jaringan energi dan kelistrikan, jaringan sumber air, sanitasi, serta transportasi.
"Pemerintah bahkan bisa intervensi dengan membangun langsung kawasan industri, yakni saat swasta tak berminat membangunnya sementara pemerintah butuh mempercepat industrialisasi di wilayah tersebut," ucap Saleh.
Catatan saja sepanjang semester pertama tahun ini industri pengolahan nonmigas tumbuh 5,49%. Persentase ini lebih baik daripada pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17%. Kontribusi sektor ini mencapai 20,83% dari total PDB nasional.