Bisnis.com, JAKARTA - Analis dari Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menilai bahwa dari sisi fundamental investor masih khawatir setelah serangkaian data manufaktur dari berbagai negara menegaskan ancaman perlambatan ekonomi dunia.
Kekhawatiran itu muncul setelah sebelumnya negara anggota OPEC juga gagal mengurangi kuota produksi. Akibatnya dunia kelebihan pasok bahan bakar sehingga membuat harga melemah.
"Aktivitas sektor manufaktur China dan zona-euro masing-masing turun ke level 50,3 dan 50,1 pada November," ujarnya, Selasa (2/12/2014).
Menurutnya, meski lebih baik dari prediksi, namun indeks ISM manufaktur AS berkurang dari 59,0 menjadi 58,7 untuk bulan November.
“Kondisi ini mungkin dapat menjaga sentimen negatif untuk minyak,” ujarnya.
Meski demikian, mulai masuknya musim dingin di berbagai negara akan dapat memberikan harapan akan terjaganya outlook permintaan. Permintaan minyak cenderung meningkat ketika dunia mengalami musim dingin yang jatuh pada periode Desember hingga Februari.