Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) menyatakan konsumsi premium mengalami penurunan pasca kenaikan harga BBM bersubsidi, sebaliknya konsumsi Pertamax justru meningkat hingga 81%.
Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Suhartoko mengatakan menjelang pengumuman penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, konsumsi premium mengalami kenaikan dari rata-rata 81.000 kiloliter (KL) per hari menjadi 83.000 hingga 87.000 KL per hari.
Namun, konsumsi premium langsung menurun selama seminggu setelah kenaikan BBM bersubsidi dengan rata-rata konsumsi 72.000 kiloliter per hari.
“Tapi ini belum bisa menjadi acuan, Kami masih perlu waktu [untuk melihat tren konsumsi],” katanya seperti dikutip Bisnis, Selasa (2/12/2014).
Untuk BBM bersubsidi jenis solar, dia mengaku ada penurunan tetapi tidak signifikan dari rata-rata 41.000 KL per hari menjadi kisaran 34.000 KL hingga 35.000 KL per hari.
Sebaliknya, konsumsi Pertamax yang justru naik hingga 81% dari 2.200 KL per hari menjadi 4.000 KL per hari. Bahkan, pada Selasa kemarin konsumsi naik signifikan hingga 6.081 KL per hari.
Namun, migrasi konsumen dari Premium ke Pertamax masih akan dikaji dalam tujuh hari mendatang karena konsumsi BBM memiliki siklus meninggi di Hari Selasa dan menurun di akhir pekan.
Seiring kenaikan konsumsi Pertamax, Pertamina menyiapkan pasokan hingga 400% dari konsumsi harian normal atau hingga 8.000 KL per hari.