Bisnis.com, CILACAP-- Proyek pembangunan kilang Residual Fluid Catalytic Cracker (RFCC) di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, hampir selesai.
Pejabat Sementara General Manager Pertamina RU IV Cilacap Jadi Purwoko mengatakan pembangunan kilang tersebut sudah hampir selesai. "Terkait RFCC, saat ini kami sudah mulai 'black star up'. Jadi, pabriknya sudah mulai dipanasi, gampangnya seperti itu," katanya kepada wartawan di sela-sela pembukaan "Pertamina Expo" di Gedung Patra Graha, Pertamina RU IV Cilacap, Sabtu (29/11/2014).
Jadi mengatakan pada bulan Maret 2015 minyak diharapkan mulai masuk ke kilang RFCC untuk diolah. "Bulan Juni diharapkan sudah berproduksi," kata dia yang juga Senior Manager Operation Manufacturing Pertamina RU IV Cilacap.
Menurut dia, hingga saat ini, proyek pembangunan kilang RFCC tersebut sudah sekitar 92%. "Kami hanya 'delay' (mengalami kelambatan) sekitar 6%, saat ini," katanya
Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap merupakan salah satu dari enam kilang Pertamina dengan kapasitas produksi terbesar, yakni 348 ribu barel per hari. Kilang yang memiliki fasilitas terlengkap ini bernilai strategis karena memasok 34 persen kebutuhan BBM nasional atau 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
Produk yang dihasilkan Pertamina RU IV Cilacap tidak hanya BBM, tetapi juga non-BBM dan petrokimia. Proyek RFCC yang menggunakan technology licensor UOP dan AXENS dengan nilai investasi sebesar US$1,4 miliar dolar akan meningkatkan kapasitas Kilang Cilacap sebanyak 62.000 barel per hari.