Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agung Podomoro Land Bakal Genjot Kinerja

PT Agung Podomoro Land Tbk menargetkan peningkatan kinerja sebesar 10% tahun depan, seiring proyeksi masih melambatnya sektor properti tahun depan.
Bisnis.com, JAKARTA— PT Agung Podomoro Land Tbk menargetkan peningkatan kinerja sebesar 10% tahun depan, seiring proyeksi masih melambatnya sektor properti tahun depan.
 
Corporate Secretary Agung Podomoro Land (APLN) Justini Omas mengaku pihaknya memilih target yang moderat karena pertumbuhan sektor properti selama dua tahun terakhir sudah sangat tinggi. “Pasar dalam dua tahun ini tinggi sekali pertumbuhannya, jadi sekarang melambat. Tahun depan kami konservatif, maksimal 10%,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (27/11/2014).
 
Tahun ini, perseroan mengincar pertumbuhan pendapatan dan penjualan sekitar 5% dari posisi 2013. Tahun lalu, revenue APLN tercatat sebesar Rp4,9 triliun dan laba bersih Rp851,43 miliar. 
 
Adapun pendapatan prapenjualan 2014 dipatok di angka Rp6 triliun. Dengan demikian, tahun depan nilainya diharapkan mencapai Rp6,6 triliun. 
 
Dengan naiknya harga BBM, emiten properti itu kemungkinan menahan pertumbuhan harga jual di kisaran 10%-15%. Angka tersebut jauh di bawah level pertumbuhan harga jual properti dalam dua tahun terakhir, yang mencapai 100%-150%.
 
Untuk 2015, APLN baru menyiapkan dua proyek yaitu apartemen di Simprug, Jakarta Selatan dan Klender, Jakarta Timur. Sementara, proyek Pluit City masih dalam proses izin reklamasi.
 
Capex [capital expenditure/belanja modal] 2015 sepertinya sama dengan tahun ini, sekitar Rp5 triliun,” sebut Justini.
 
Dia melanjutkan anggaran belanja modal tahun ini kemungkinan tidak terserap seluruhnya. Justini memerkirakan yang terealisasi hingga akhir 2014 hanya Rp3,5 triliun-Rp4 triliun. 
 
Sementara itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar kemarin, pemegang saham menyetujui dilakukannya buyback sebanyak-banyaknya 2,05 miliar sahamnya atau 10% dari saham perseroan yang beredar.
 
Pembelian kembali saham itu bakal dilaksanakan dalam waktu 18 bulan setelah tanggal RUPSLB, yang dalam jangka waktu 28 November 2014 sampai 27 Mei 2016.
 
Perseroan menyatakan aksi ini dilakukan demi meningkatkan likuditas dan harga saham mereka. Pada perdagangan kemarin, saham APLN ditutup di level Rp344 per lembar, turun 0,86% dari posisi sehari sebelumnya.
 

APLN juga tengah memproses penerbitan obligasi senilai Rp550 miliar. Surat utang tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) yang jumlah totalnya Rp2,5 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper