Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI KARET : Indonesia, Thailand, dan Malaysia Sepakat Potong Ekspor 2015

Negara-negara produsen utama karet alam sepakat mengurangi ekspor tahun depan, demi mengurangi suplai yang tertimbun dan mendorong harga komoditas itu di pasar.

Bisnis.com, JAKARTA – Negara-negara produsen utama karet alam sepakat mengurangi ekspor tahun depan, demi mengurangi suplai yang tertimbun dan mendorong harga komoditas itu di pasar.

Negara produsen itu adalah Thailand, Indonesia, dan Malaysia, yang menyumbang 70% pasokan karet di pasar global.

Douglas Uggah Embas, Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, pasca pertemuan dengan berbagai asosiasi internasional untuk perdagangan karet  mengatakan pengurangan ini akan memastikan tidak ada suplai berlebih di pasar global.

“Kami akan mencari cara dalam menangani suplai berlebih dan sepakat bahwa kami tidak akan mengekspor lebih dari permintaan yang ada,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Kamis (20/11/2014).

Kementerian juga setuju untuk membentuk pasar regional karet dalam 18 bulan mendatang dan meningkatkan pemanfaatan komoditas itu di pasar domestik sebesar 10% tiap tahun.

Sementara itu, Yium Tavarolit, CEO International Rubber Consortium Ltd, menambahkan para stake holder karet tersebut belum menentukan jumlah pemotongan ekspor maupun lokasi pasar regional nantinya.

Harga karet dari Tokyo ke Thailand dan Singapura telah pulih setelah menyentuh level terendah dalam lebih dari lima tahun pada Oktober 2014 setelah kelompok produsen berjanji untuk menahan diri dari menjual di bawah US$1,5/kg.  

Asosiasi yang mewakili pejabat pemerintah, petani dan eksportir, memotong pengiriman  sebanyak 300.000 ton dalam enam bulan sampai Maret tahun 2013.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper