Bisnis.com, BADUNG - Untuk memperkuat pengamanan eksploirasi migas di Tanah Air, SKK Migas menggelar Security Summit 2014 pada 19-20 November di Nusa Dua, Bali yang dihadiri kontraktor kerja sama, pejabat di TNI AL, TNI AD serta Kepolisian.
Menurut Gde Pradnyana, Sekretaris SKK Migas, pelaksanaan kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tantangan operasional eksploirasi migas yang sudah banyak berubah sehingga memerlukan pengamanan.
"Kegiatan hulu migas perlu mendapatkan keamanan dari semua pihak, sejalan dengan langkah untuk ketahanan energi nasional," ujarnya, di Nusa Dua, Rabu (19/11/2014).
Johanes Widjanarko, Plt Kepala SKK Migas, menjelaskan pelaksanaan security summit untuk mengetahui metode keamanan kegiatan hulu migas. Menurutnya, tantangan industri migas semakin berat,karena SKK Migas setiap hari mendapatkan keluhan dari kontraktor kerja sama mengenai terjadinya pelanggaran kontrak di lapangan.
"Gangguan keamanan tidak hanya penyelundupan, tetapi sekarang ada ilegal drilling. Jadi mereka bawa sendiri Rex, dan bor sendiri hasilkan minyak, itu jelas merugikan investor," tuturnya.
Dia berharap paska kegiatan yang baru pertama dilaksanakan itu investor migas di Indonesia mendapatkan ketenangan sehingga implementasi di lapangan lebih baik karena lancarnya kegiatan operasional.
Selain itu, tentunya kegiatan ini dapat mendukung rencana ketahanan energi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.