Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata, 70% Daerah Tertinggal Berada di Indonesia Timur

Data Badan Pusat Statistik 2014 serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tahun ini mencatat 70% daerah tertinggal di Indonesia berada di Kawasan Timur Indonesia.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Data Badan Pusat Statistik 2014 serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tahun ini mencatat 70% daerah tertinggal di Indonesia berada di Kawasan Timur Indonesia.

Hal itu diungkap Ekonom UGM Mudrajad Kuncoro dalam Seminar 'Membangun Indonesia dari Desa dan Pinggiran' di Fakultas Ekonomika Bisnis, Universitas Gadjah Mada Yogya, Sabtu (15/11/2014).

Mudrajad mengatakan penentuan daerah tertinggal itu berdasarkan enam kriteria meliputi perekonomian masyarakat, SDM, juga infrastruktur.

"Tiga lainnya melihat kemampuan keuangan lokal, aksesibilitas, serta karakteristik daerah," ujarnya.

Sesuai data BPS 2014, katanya, total terdapat 183 daerah tertinggal di Tanah Air, dengan target pengentasan sesuai RPJMN pemerintahan 2010-2014 tidak sampai separuhnya.

"Data nasional ada 183 daerah tertinggal dan setidaknya baru 50 wilayah yang janji dituntaskan lima tahun terakhir. Enggak sampai separuh dari jumlah yang ada. Daerah tertinggal itu 70%-nya di KTI," jelasnya.

Di KTI, ujarnya, wilayah tertinggal diantaranya berada di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Utara, yakni Kabupaten Nunukan, Malinau, dan Kutai Barat.

Data yang ada menunjukkan sebaran daerah tertinggal didominasi wilayah timur Indonesia, bahkan di Provinsi Sulawesi Barat mencatat lima kabupaten/kota yang ada masuk kategori daerah tertinggal.

Selain itu daerah tertinggal tersebar diantaranya di Papua (93 %), Sulawesi Tengah (91%), Maluku Utara (78%), Sulawesi Tenggara (75%), dan wilayah lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper