Bisnis.com, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) akan menggelar tnder jasa penyewaan tangki penampungan bahan bakar minyak berkapasitas 200.000 kiloliter di Kalimantan dalam dua bulan ke depan.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Jakarta, Rabu mengatakan, tender tersebut merupakan bagian dari rencana penambahan kapasitas tangki penampungan (storage) sebesar 1,5 juta kiloliter selama lima tahun.
"Penambahan penampungan ini merupakan bagian meningkatkan kemandirian energi," katanya.
Menurut dia, tangki berkapasitas 1,5 juta kiloliter tersebut direncanakan terdiri atas setengahnya dibangun Pertamina sendiri dan setengah dibangun swasta yang selanjutnya disewakan ke BUMN tersebut.
"Kami undang swasta berinvestasi membangun 'storage' ini," ujarnya.
Pertamina, lanjutnya, membutuhkan tangki penampungan di Jatim 200.000 kiloliter, Kalimantan dua unit masing-masing 200.000 kiloliter, Flores, NTT 50.000 kiloliter, dan Sorong, Papua 50.000 kiloliter.
Masa kontrak sewa "storage" berlaku 10 tahun dan opsi selanjutnya adalah diambil alih Pertamina atau dikerjasamakan dengan porsi 50:50.
Hanung menambahkan, penambahan kapasitas tangki diperlukan untuk mengejar pertumbuhan konsumsi BBM.
"Kalau penampungan tidak ditambah, maka posisi stok akan terus turun," katanya.
Saat ini, kapasitas terpasang "storage" sekitar lima juta dengan efektif empat juta kiloliter.
Jika konsumsi BBM 185.000 kiloliter/hari, maka kapasitas tangki sebesar empat juta kiloliter hanya cukup selama 21 hari.
"Itu pun termasuk di kilang," katanya.
Pertamina Akan Tender Sewa Penampungan BBM
PT Pertamina (Persero) akan menggelar tnder jasa penyewaan tangki penampungan bahan bakar minyak berkapasitas 200.000 kiloliter di Kalimantan dalam dua bulan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
8 jam yang lalu