Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SEMEN BATURAJA: Penjualan 2015 Dibidik 1,75 Juta Ton Naik 30%

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menargetkan penjualan 1,75 juta ton semen pada 2015 atau tumbuh 30% dari realisasi penjualan tahun ini dengan fokus menggarap pasar primer.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menargetkan penjualan 1,75 juta ton semen pada 2015 atau tumbuh 30% dari realisasi penjualan tahun ini dengan fokus menggarap pasar primer.

Direktur Utama PT Semen Baturaja (PTSB) Pamudji Rahardjo mengatakan perseroan optimistis target itu tercapai meski pertumbuhan ekonomi pada tahun depan diperkirakan stagnan.

"Memang sepertinya peningkatan demand semen pada tahun depan tidak akan signifkan, cuma kami melihat masih bisa menggenjot pangsa pasar primer PTSB di Sumsel dan Lampung," jelasnya saat perayaan HUT PTSB ke-40 di Palembang, Rabu (12/11/2014).

Pamudji mengemukakan permintaan semen di Sumsel berkisar 1,6 juta ton per tahun sementara Lampung sekitar 1,5 juta ton sehingga jika perseroan mampu meningkatkan market share di kedua provinsi itu maka target penjualan dapat tercapai.

Menurutnya, permintaan semen secara nasional diprediksi tidak akan tumbuh tinggi, yaitu hanya sekitar 5%. Adapun saat ini pertumbuhan industri semen nasional 3,3% dan Sumatra hanya 2,6% atau meleset jauh dari target pertumbuhan yang dipatok asosiasi semen.

"Memang demand semen beberapa tahun terakhir tidak terlalu tinggi karena banyak proyek infrastruktur yang berjalan lamban," katanya.

Dia menambahkan untuk mendukung peningkatan penjualan, perseroan juga akan berupaya membenahi distribusi dari pabrik hingga ke konsumen.

Selain mengejar target peningkatan penjualan, PTSB juga dituntut pemegang saham pengendali untuk meningkatkan pendapatan minimal 10% dibanding tahun ini.

"Kalau kerja sama antar bidangnya bagus, saya yakin target-target yang dipatok untuk tahun depan bisa tercapai," ujarnya.

Perseroan juga mematok pertumbuhan laba operasional atau EBITDA (earning before interest, taxes,depreciation, and amortization) sebesar 38% atau sama seperti yang pernah dicapai perusahaan pada 2012 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper