Bisnis.com, JAKARTA--PT Kereta Api Indonesia dan anak perusahaannya mendapatkan kredit senilai Rp3,04 triliun yang akan dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur serta membeli gerbong kereta.
Kredit tersebut didapatkan dari empat bank terbesar di Indonesia yakni PT Bank Mandiri Tbk. (Bank Mandiri), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI), dan dan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA).
Direktur Keuangan PT KAI Kurniadi Atmosasmito mengatakan kredit tersebut terbagi menjadi dua bagian, masing-masing senilai Rp2,38 triliun kepada PT KAI dan Rp660,34 miliar kepada PT KAI Commuter Jabodetabek yang merupakan anak perusahaan milik KAI. Tenor kredit ditetapkan 10 tahun dengan masa grace period.
“Akan bangun infrastruktur untuk bangun kereta logistik,” ujarnya, Senin (10/11/2014).
Saat ini, lanjutnya, sekitar 60% pendapatan PT KAI diperoleh dari jasa angkutan penumpang sementara sisanya berasal dari pendapatan dari jasa angkutan barang. Menurut Kurniadi, pihaknya akan menggeser porsi pendapatan dari jasa pengangkutan barang menjadi 60% dalam beberapa tahun mendatang.
“Bukan berarti penumpang diabaikan, tapi memang semua kapasitasnya akan ditingkatkan,” katanya.
Upaya PT KAI untuk memperbesar kapasitas kereta pengangkutan dilakukan untuk memperkuat pengangkutan logistik di Indonesia. Jika kapasitas pengangkutan melalui kereta semakin besar, diharapkan akan mampu memangkas biaya logistik di Indonesia yang saat ini termasuk paling tinggi di dunia.