Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Ditugasi Kembangkan 15 Kawasan Industri

Tugas Kementerian Perindustrian dalam mengembangkan kawasan industri selama di era Kabinet Kerja bertambah dari 13 area menjadi 15 area.
Salah satu kawasan industri/Istimewa
Salah satu kawasan industri/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Tugas Kementerian Perindustrian dalam mengembangkan kawasan industri selama di era Kabinet Kerja bertambah dari 13 area menjadi 15 area.

Ketua Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar mengatakan program percepatan pengembangan kawasan industri hingga lima tahun mendatang terdiri dari 13 kawasan di luar Jawa dan dua lainnya di Pulau Jawa.

"Rata-rata akan pemancangan tiang pertama pada akhir tahun ini atau awal tahun depan, dalam tiga tahun ke depan sudah terlihat perkembangannya," tuturnya seusai bertemu Menteri Perindustrian Saleh Husin, di Jakarta, Senin (3/11/2014).

Sebetulnya belasan kawasan industri yang dimaksud merupakan program yang dirintis Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sejak era Kabinet Indonesia Bersatu II. Adapun 13 kawasan industri a.l. kawasan industri Bintuni di Papua Barat, Bitung di Sulawesi Utara, Palu di Sulawesi Tengah, Morowali di Sulawesi Tengah, dan Konawe di Sulawesi Tenggara.

Selain itu ada pula kawasan industri Buli-Halmahera di Maluku Utara, Bantaeng di Sulawesi Selatan, Batulicin di Kalimantan Selatan, Ketapang di Kalimantan Barat, Landak di Kalimantan Barat, Kuala Tanjung di Sumatra Utara, di Sumatra Utara ada Sei Mangke, dan Tanggamus di Lampung.

Adapun kawasan industri di Jawa berlokasi di Gresik, Jawa Timur, yaitu Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). Satu lagi berada di Demak, Jawa Tengah yaitu Kawasan Industri Sayung (Jatengland).

Nilai kawasan industri JIIPE mencapai Rp12 triliun dengan total area 3.000 hektare (ha). Luas ini terdiri dari 1.800 ha untuk kawasan industri, 400 ha pelabuhan, dan 800 ha perumahan. Kini pembebasan lahan baru 1.200 ha.

Untuk Jatengland total luasnya 300 ha, demikian ujar Sanny. Kini pembebasan lahan sudah siap dan pematangan tanah sedang dikerjakan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper