Bisnis.com, JAKARTA - Subtitusi tenaga manusia oleh mesin dalam proses produksi tidak bisa ditepis sehingga penyerapan tenaga kerja industri mengalami tren penyusutan walaupun produktivitas meningkat.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan penyerapan 400.000 - 500.000 orang pekerja di industri setiap tahun.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Tenaga Kerja Benny Soetrisno menilai target itu bukan mustahil dicapai tetapi untuk merealisasikan harus menggenjot pertumbuhan investasi.
Kini setiap satu persen pertumbuhan ekonomi, imbuh dia, hanya menyerap sekitar 200.000 pekerja, sebelumnya mencapai 400.000 orang.
"Kalau tahun depan ekonomi tumbuh 6% serapannya tidak 2,4 juta orang lagi, tinggal sekitar 1,5 juta orang karena modernisasi tadi. Mau atau tidak ini terus terjadi," ucap Benny, Senin (3/11/2014).
Pada Januari - September investasi yang masuk ke manufaktur Rp148,4 triliun berasal dari penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing. Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat investasi dari dalam negeri yang masuk senilai Rp41,8 triliun, sedangkan investasi asing US$10,1 miliar.
Target investasi pada tahun ini ditargetkan Rp210 triliun, pada tahun depan dipatok naik menjadi Rp270 triliun. Kenaikan investasi ini menjadi asumsi pemerintah bakal terjadi penyerapan tenaga kerja lebih dari 500.000 orang pada tahun depan.
Kemenperin menargetkan total tenaga kerja di industri pada tahun depan mencapai 15,44 juta orang. Sepanjang tahun ini jumlahnya diproyeksikan mencapai 14,88 juta orang. Angan ini bukan hal mudah direalisasikan karena tren otomatisasi industri.