Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peran Padat Karya dalam PDB Industri Bakal Susut

Porsi industri padat karya dalam PDB industri diperkirakan bakal semakin menyusut karena investor lebih suka menggunakan mesin daripada tenaga manusia.
Industri Padat Karya/Bisnis
Industri Padat Karya/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Porsi industri padat karya dalam PDB industri diperkirakan bakal semakin menyusut karena investor lebih suka menggunakan mesin daripada tenaga manusia. 

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Tenaga Kerja Benny Soetrisno mengatakan kini peran industri padat karya di dalam PDB sektor industri sekitar 40%. Angka ini dinilai bisa menciut hingga ke level 30%.

Menurutnya, otomatisasi di berbagai lini industri tak bisa dihindari terutama di sektor padat karya, seperti tekstil, barang kulit, alas kaki, tembakau, dan makanan minuman. Persaingan bisnis yang semakin ketat mendorong produsen menaikkan produktivitas dengan cara yang lebih efisien.

“Otomatisasi itu karena persaingan bisnis semakin ketat. Dulu per US$1 juta bisa serap 100 orang tetapi sekarang kurang dari 100 orang,” katanya, Senin (3/11/2014).

Penggunakan mesin atau teknologi dinilai pengusaha menghasilkan nilai efisiensi lebih besar ketimbang mempekerjakan manusia. Otomatisasi diperkirakan bisa menghemat separuh dari biaya produksi dibandingkan dengan jika menggunakan tenaga manusia. 

Porsi biaya pengadaan bahan baku dalam struktur ongkos produksi di industri manufaktur sekitar 60%. Apabila aspek ini dipisahkan alias hanya menghitung 40% sisanya akan tampak perbedaan porsi biaya energi listrik dan tenaga kerja di industri padat karya dan padat modal.

Benny mengatakan dari aspek selain bahan baku, untuk sektor nonpadat karya biaya listriknya bisa mencapai separuh. Tapi bagi mereka yang bergerak di padat karya sekitar 30% - 40% digunakan untuk man power cost.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper