Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APINDO: Ada 2 Kunci untuk Perbaiki Daya Saing Industri

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Chris Kanter berpendapat ada dua hal yang menjadi kunci untuk mendongkrak daya saing industri nasional.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Chris Kanter berpendapat ada dua hal yang menjadi kunci untuk mendongkrak daya saing industri nasional.

Pertama soal perampingan birokrasi perizinan, kedua mengenai efektivitas koordinasi antarkementerian.

"Di industri, mau bikin pabrik saja izinnya butuh tiga tahun, bagaimana industri kita mau bersaing?" kata dia seusai serah terima jabatan menteri perindustrian 2014-2019, di Jakarta, Selasa (28/10/2014).

Penyederhanaan izin untuk dunia usaha bukanlah gagasan baru. Program ini sudah berdegung sejak beberapa tahun lalu tetapi kemajuan pelaksanaannya dinilai tak signifikan. Perizinan satu pintu betul diberlakukan tetapi jendelanya tetap banyak, demikian Chris menganalogikan.

Kendati demikian, menurutnya, bagaimanapun menteri perindustrian yang baru perlu diberikan waktu untuk menyesuaikan diri dan merapikan stok amunisinya. Yang pasti pergantian pucuk pimpinan di Kemenperin ini tak memengaruhi aktivitas bisnis.

Secara keseluruhan Apindo menginginkan Kabinet Kerja langsung tancap gas memperkuat perkonomian dan industri jelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir 2015. "Semua [investor] mau memanfaatkan Indonesia yang pasarnya terbesar di Asean," ujar Chris.

Sejalan dengan itu Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menilai tantangan utama menperin baru ialah bagaimana mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan efektifitas penghiliran industri.

"Harus kembangkan industri yang bisa mensubtitusi impor. Kemenperin dan Kementerian Perdagangan harus bersinergi menghadapi MEA," tuturnya.

Pertumbuhan industri pengolahan nonmigas selama semester pertama tahun ini mencapai 5,49%, di atas pertumbuhan PDB sebesar 5,17%. Sementara realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada 2009-2013 rerata naik 27,39% per tahun, untuk penanaman modal asing (PMA) tubuh 42,65%. 

Selama di era Kabinet Indonesia Bersatu II, Kemenperi melaksanakan sejumlah program prioritas sesuai Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 - 2014. Program yang dimaksud ialah revitalisasi industri pupuk, industri gula, restrukturisasi pertekstilan dan alas kaki, pengembangan industri hilir kelapa sawit, serta pengembangan kawasan industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper