Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman M.R. memperkirakan kebutuhan baja otomotif pada tahun ini mencapai 720 juta ton.
Dirinya pun memastikan produsen otomotif lebih memilih baja buatan dalam negeri kalau spesifikasinya memang memenuhi persyaratan.
“Baja impor masih 95% sekarang. Kalau baja otomotif bisa diproduksi di dalam negeri ini bisa meningkatkan daya saing kita untuk ekspor,” tuturnyaditemui seusai serah terima jabatan menteri perindustrian 2014-2019, Jakarta, Selasa (28/10/2014). Saat ini impor banyak berasal dari Jepang, Korea Selatan, dan China.
Produsen kendaraan bemotor memastikan kendala yang dihadapi dari pasokan baja domestik bukan soal harga melainkan spesifikasi produk. Sepanjang tahun ini diperkirakan kebutuhan baja kendaraan bermotor sekitar 720 juta ton.
Angka tersebut berasal dari asumsi per unit kendaraan roda empat membutuhkan baja seberat 600 kilogram. Pada tahun ini penjualan ditargetkan mencapai 1,2 juta ton, jika jumlah ini tercapai maka total permintaan baja otomotif mencapai 720 juta ton.
“Otomotif itu butuh yang kecil-kecil, sehingga produsen baja harus betul-betul berhitung keekonomiannya,” ucap Sudirman.
Gaikindo memproyeksikan pada tahun depan pasar otomotif seperti tahun ini di kisaran 1,2 juta ton. Penjualan di atas itu bisa dicapai setidaknya mulai 2017 sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Jika ekonomi bisa tumbuh hingga 5,8% per tahun bisa dipastikan permintaan kendaraan akan melampaui 1,2 juta ton.