Bisnis.com, PALEMBANG—Proses produksi kelapa sawit yang dilakukan secara berkelanjutan ternyata dapat meningkatkan kesejahteraan Petani komoditas tersebut.
Salah satu petani kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyu Asin, Sumatra Selatan, Rianto, mengatakan sejak menerapkan sistem produksi berkelanjutan dan memperoleh sertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) terjadi kenaikan harga, kualitas, dan kuantitas pada produknya.
Rianto merupakan salah satu dari 45 Petani swadaya yang sejak 2012 mendapat pembinaan dari PT Hindoli, anak usaha Cargill Tropical Palm Holdings di Singapura, yang mengembangkan perkebunan kelapa sawit di kabupaten itu.
“Dalam 6 bulan terakhir kami bisa menghasilkan rata-rata sekitar 3,98 ton/kapling (2 hektar) tiap bulan, dari yang hanya 2,5-3 ton sebelum dibina,” ujarnya disela konferensi pers, Jumat (24/10/2014).
Karena sudah mendapat sertifikat RSPO, para petani tersebut bisa menjual ke PT Hindoli, yang 100% produknya bersertifikat RSPO, dengan harga sesuai dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumatra Selatan, yakni sekitar Rp1.600/kg TBS (Tandan Buah Segar).
Sebelumnya, mereka menjual ke tengkulak dengan selisih harga lebih rendah Rp300-Rp500 per kg TBS. Tentu saja, hal ini berpengaruh terhadap membaiknya pendapatan petani kelapa sawit.
Menurut Rianto, pembinaan dari PT Hindoli, membuat para Petani swadaya bercocok tanam dengan standar pengelolaan yang lestari atau berkelanjutan.
“Sebelumnya kami bahkan tidak tahu bahwa mendirikan rumah burung hantu di ladang cukup efektif mengurangi jumlah tikus yang jadi hama,” katanya.
Salah satu program CSR (Corporate Social Responsibilty) PT Hindoli adalah pemberdayaan 45 petani swadaya di sekitar perkebunan mereka di kabupaten Musi Banyu Asin, Sumatra Selatan, di bawah koperasi Tani Maju.
Program yang dijalankan sejak 2012 ini telah mendorong para petani itu mendapatkan sertifikat RSPO pada pertengahan 2014.
Demi mendapatkan sertifikat RSPO, terdapat 8 prinsip dan 39 kriteria yang harus ditaati. RSPO sendiri adalah asosiasi para pelaku industri kelapa sawit yang mempromosikan pengembangan dan penggunaan minyak kelapa sawit yang berkelanjutan.
Sebagai bukti penerapan RSPO, dilakukan audit dan sertifikasi oleh pihak ketiga yang berperan sebagai lembaga sertifikasi. Audit ini berlaku secara independen, dan bagi para petani swadaya, difasilitasi oleh PT Hindoli.