Bisnis.com, JAKARTA - Delapan proyek pabrik pengolahan dan pemurnian hasil tambang dijanjikan beroperasi mulai 2017.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat terdapat 24 rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri.
Adapun 8 proyek di antaranya ditargetkan beroperasi mulai 2017. Proyek lain ada yang sudah beroperasi dan ada juga yang baru mulai beroperasi pada 2018 dan 2019.
Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin Harjanto mengatakan 24 rencana pembangunan smelter itu terdiri dari pabrik pengolahan besi dan baja, alumina, tembaga, dan nikel.
"Rata-rata investor mengejar pengoperasian mulai Januari 2017 karena aturannnya tidak boleh ekspor raw material lagi mulai saat itu," tuturnya, Selasa (21/10/2014).
Adapun proyek yang ditargetkan beroperasi mulai 2017, yaitu smelter besi dan baja yang digarap PT Krakatau Steel di Banten berkapasitas 1,50 juta ton per tahun. Proyek lain ialah smelter alumina PT Well Harvest Winning di Kalimantan Barat (2 juta ton).
Selebihnya adalah pabrik pengolahan nikel a.l. yang digarap PT Feni Haltim di Maluku Utara, PT Multi Baja Industri di Jawa Timur, PT Weda Bay Nikel di Maluku Utara, PT Titan Daya Persada di Sulawesi Selatan, dan PT COR Industri Indonesia di Sulawesi Tengah.
Perseroan tersebut mendirikan smelter dengan kemampuan produksi berbeda. Smelter Feni Haltim berkapasitas 0,40 juta ton, Multi Baja 0,11 juta ton, dan Weda Bay 0,60 juta ton. Untuk smelter Titan Daya hanya memproduksi 0,04 juta ton, sedangkan PT COR 0,32 juta ton.