Bisnis.com, MAKASSAR--PT Industri Kapal Indonesia telah menyelesaikan 60% revitalisasi fasilitas galangan kapal di Makassar seiring dengan upaya perseroan mendongkrak kinerja di sektor perkapalan.
Direktur Utama IKI S.A Bandung Bismono mengemukakan total investasi yang telah digelontorkan perseroan untuk revitalisasi dan penambahan fasilitas docking mencapai Rp159 miliar yang sebagian besar bersumber dari fasilitas penyertaan modal negara (PMN).
Menurutnya, arah investasi tersebut dipersiapkan pula untuk mendukung program tol laut yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK, di mana salah satu kebutuhannya adalah penyediaan kapal berkapasitas 5.000 deadweight tonnage (DWT).
"Pengadaan kapal berkapasitas hingga 5.000 DWT bisa kami realisasikan, terlebih kebutuhan kapal dalam akan terus meningkat baik untuk realisasi tol laut maupun azas cabotage," katanya kepada Bisnis, Senin (20/10/2014).
Sejauh ini, komposisi pendapatan perseroan masih didominasi dari lini usaha pemeliharaan dan perbaikan kapal yang sebagian besar beroperasi di kawasan timur Indonesia (KTI).
Di sisi lain, lanjut Bandung, pihaknya juga akan terus mendorong peningkatan aset serta kinerja operasional perseroan dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya dan fasilitas galangan kapal.
Adapun, kinerja pendapatan IKI hingga kuartal ketiga tahun ini sbesar Rp52 miliar atau sekitar 60,5% dari total estimasi pendapatan hingga akhir tahun sebesar Rp86 miliar. Sejalan dengan itu, perolehan laba perseroan hingga kuartal III/2014 sebesar Rp7 miliar dari target hingga akhir tahun Rp9,7 miliar.
Pada tahun lalu, PT IKI mendapatkan dana penyertaan modal negara sebesar Rp200 miliar yang dimaksudkan untuk mendukung perbaikan internal dan kinerja perseroan yang cenderung sulit untuk berkembang.
Aurelius Larope, Direktur Administrasi dan Keuangan IKI, memaparkan perencanaan jangka panjang telah disusun dan berorientasi pada pengembangan layanan galangan kapal dengan mematok pendapatan hingga Rp110 miliar pada tahun depan.
"Kami berharap, revitalisasi fasilitas galangan kapal yang saat ini telah memasuki tahap perampungan akan mendukung target itu. Tahun lalu pendapatan kami Rp66 miliar, target tahun ini Rp84 miliar dan pada tahun depan kami patok hingga Rp110 miliar," paparnya.