Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia mendukung Prakarsa Laut Berkelanjutan atau Sustainable Ocean Initiative (SOI) sebagai upaya mengelola keanekaragaman hayati pesisir dan laut berjalan secara berkelanjutan.
Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad mengatakan SOI bisa merumuskan pendekatan holistik baru yang menyatukan komitmen dari berbagai pihak, lembaga donor, dan LSM untuk membantu meningkatkan kapasitas, menjembatani kesenjangan pengetahuan, dan mengelola keanekaragaman hayati pesisir dan laut secara berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa mempertahankan kesehatan ekosistem pesisir dan laut akan meningkatkan keamanan pangan dan pembangunan ekonomi bangsa dan mengatasi dampak negatif dari kedua ancaman antropogenik dan global untuk keanekaragaman hayati pesisir dan laut,” katanya di Korea, berdasarkan keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Minggu, (19/10/2014).
Selama ini, Sudirman menegaskan Indonesia telah melakukan berbagai tindakan untuk melestarikan dan mengelelola keanekaragaman hayati pesisir dan laut secara berkelanjutan. Salah satunya, penetapan 15,7 juta hektar Kawasan Konservasi Laut (KKL) dari target 20 juta hektar pada 2020.
Selain itu, Indonesia juga fokus pada peningkatan kapasitas staf taman nasional dan manajer untuk mencapai pengelolaan yang efektif KKL. Upaya tersebut akan terus didukung melalui program pemerintah, seperti Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang - Coral Triangle Initiative (CTI-COREMAP).
Direktur Pesisir dan Lautan M. Eko Rudianto menambahkan Indonesia terus mendorong kerja sama global untuk menjamin konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati pesisir dan laut.
“Indonesia telah menjadi tuan rumah dua pertemuan penting kelautan yakni World Ocean Conference pada 2009 dan World Coral Reef Conference pada 2014,” katanya.
Di tingkat regional, Indonesia terus menunjukkan kepemimpinannya bersama dengan lima negara Asia Pasifik lainnya dalam Prakarsa Segitiga Karang untuk Terumbu Karang, Perikanan dan Ketahanan Pangan (Coral Triangle Initiative for Coral Reeefs, Fisheries and Food Security) atau disingkat CTI-CFF yang disepakati pada 2009 di Indonesia.