Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian mendorong peningkatan mutu produk hulu dan hilir sektor pertanian untuk menghadapi persaingan yang kian ketat dalam pasar bebas Asean mendatang.
"Selama 5 tahun belakangan kami [Kementan] lebih fokus pada peningkatan volume untuk pencapaian swasembada," ujar Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan saat ditemui Bisnis.com, Kamis (9/10/2014).
Padahal, lanjut Rusman, produk pertanian tidak cukup dihasilkan dalam volume yang besar untuk menghadapi persaingan ke depan. Peningkatan mutu juga perlu ditekankan untuk persaingan dengan produk sejenis.
Ke depan tidak ada tawar menawar. Kalau misalnya peningkatan produksi dari sisi volume sudah dianggap aman, ke depan ini fokus kita lebih kepada peningkatan kualitas segala macamnya, ujarnya.
Dia menambahkan peningkatan kualitas produk perlu dilakukan bersama antara pemerintah dan para petani.
Permintaan kualitas dari pasar, lanjut Rusman, nantinya akan dapat mendorong para petani untuk mempraktikkan peningkatan mutu tersebut ke hasil pertaniannya.
Menurutnya, saat ini kompetisi perdagangan antarnegara semakin ketat. Dengan penduduk lebih dari 240 juta atau 43% dari jumlah penduduk Asean, Indonesia dilihat sebagai pasar yang sangat menjanjikan dan menggiurkan.
"Pemberlakuan pasar bebas Asean sudah diambang pintu. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, namun untuk memenangi persaingan," ujarnya.