Bisnis.com, JAKARTA – Direktur PT Rajawali Nusantara Indonesia Ismed Hasan Putro mengatakan inovasi dan pengembangan bidang pangan dapat menjadi pondasi guna menyambut persaingan yang semakin ketat pada Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 nanti.
Dia mengatakan menjadi wirausaha di bidang pangan sebaiknya dipilih untuk memberikan nilai tambah. Dia juga mengatakan suatu usaha perlu road map bisnis yang jelas, dikerjakan dengan professional dan peka terhadap perubahan yang akan ditemui.
“Ini merupakan konsepi umum, perlu dipegang dan dijalankan sehingga menghasilkan inovasi produk yang berkelanjutan,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (8/10/2014).
Ismed mencontohkan kemajuan ekonomi negara-negara Asia seperti Jepang dan Korea Selatan. Meskipun SDA kedua negara itu tidak sebanyak Indonesia, tapi mereka mampu mendominasi perdagangan otomotif dan elektronik di pasar dunia.
RNI memiliki bisnis utama di bidang agro industri dan farmasi yang meluncurkan beberapa produk di pasaran, seperti Raja Gula, Raja Daging, Raja Teh, Raja Daging Rendang, Raja Air, dan Raja Beras.
Pengembangan itu, menurut Ismed, merupakan salahsatu persiapan menghadapi persaingan global yang semakin ketat.
“Salah satu dampak MEA adalah masifnya serbuan komoditas pangan dari luar. Jika kita tidak meningkatkan produktifitas dan inovasi produk pangan, kita akan terus terjajah dalam hal pangan,” katanya.
Dia mengatakan sebagai perusahaan milik negara PT RNI memiliki tanggung jawab untuk memberikan sumbangsihnya dalam menjawab permasalahan itu. Berbagai produk turunan dalam kemasan yang mereka keluarkan merupakan upaya untuk membantu bangsa ini mencapai kedaulatan pangan dan membantu masyarakat mendapatkan produk yang berkualitas dan terjangkau.