Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketika UMKM Jatuh Hati Kepada Bank SumselBabel

Setelah belasan tahun menjalani usaha kerajinan kain jumputan khas Sumatra Selatan, Badriah akhirnya melirik kredit perbankan yang selama ini di matanya masih terkesan membebani pelaku usaha kecil.

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah belasan tahun menjalani usaha kerajinan kain jumputan khas Sumatra Selatan, Badriah akhirnya melirik kredit perbankan yang selama ini di matanya masih terkesan membebani pelaku usaha kecil.

“Dulu saya tidak tertarik karena kata orang bunga kreditnya tinggi tetapi setelah saya jalani ternyata saya mampu dan memang  membantu,” katanya saat berbincang dengan Bisnis beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan dari sekian bank yang menawarkan akses pembiayaan, Badriah akhirnya kepincut dengan kredit usaha mikro (KUM) yang dimiliki PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) SumselBabel.

Menurut dia Bank SumselBabel (BSB) mematok suku bunga yang relatif terjangkau sehingga Badriah pede untuk meminjam uang ke perbankan. 

Pengrajin yang mulai bisnis usahanya sejak 2000 itu mengaku tambah tertarik karena BSB juga memberikan kemudahan syarat tanpa agunan untuk pengajuan kredit mikro.

“Kan kalau bunganya sudah bisa dijangkau tapi harus pakai agunan percuma karena saya memang tidak punya sesuatu yang bisa dijaminkan ke bank,” ujarnya.

Pemilik toko Alfhy Collection di Pasar 16 Ilir Palembang itu mendapat kucuran kredit senilai Rp20 juta dari BSB.  

Badriah mengenang saat pengajuan kredit tersebut dia sedang membutuhkan tambahan modal cepat karena pesanan sedang meningkat sehingga dia merasakan manfaat dari peran lembaga intermediasi yang menyediakan kecepatan dan kemudahan dalam pencairan dana.

Menurut dia, permintaan produk kerajinan khas Sumsel itu seringkali melonjak manakala sedang berlangsung event-event skala besar, seperti Islamic Solidarity Games (ISG) yang membuat Badriah menerima tawaran pembiayaan dari BSB pada tahun lalu. 

Dia mencatat saat itu produksi dan omzet dari usahanya meningkat hampir 50% dari kondisi normal. Biasanya Badriah menghasilkan 40 potong kain jumputan dnegan omzet sekitar Rp35 juta per bulan.

“Orderan waktu itu lagi banyak sekali, bantuan modal itu cukup untuk membeli bahan baku kain dan pewarnaan serta tambahan untuk upah pegawai,” katanya.

Kontribusi perbankan dalam mendorong berkembangnya UMKM di Sumsel juga dirasakan Erly Febriany, wirausahawan muda yang berkecimpung di bisnis kuliner es krim.

Setelah merasa bosan menjadi karyawan, perempuan lulusan Teknik Sipil Poltek Sriwijaya 2010 itu banting setir membuka kios kuliner olahan es krim.

Erly mengaku terjun ke dunia usaha dengan modal nekat ditambah sisa gaji dan sedikit tabungan untuk menyewa kios di Jalan Merdeka Palembang.

“Modal awal Rp20 juta banyak habis untuk sewa kiosnya setelah usaha berkembang dan ingin ekspansi saya bingung mencari tambahan modal,” katanya kepada Bisnis.

Erly yang sebelumnya bekerja sebagai marketing itu memutuskan pinjam ke bank dengan melakukan “survei” dahulu untuk mencari tahu keunggulan produk kredit UMKM dari perbankan yang ada di Palembang.

“Saya tanya ke beberapa bank untuk mencari suku bunga yang paling rendah dan kemudahan yang paling banyak,” katanya seraya tertawa.

Sama seperti Badriah, Erly akhirnya jatuh hati pada produk KUM Bank SumselBabel. Menurut dia, kemudahan tanpa agunan serta suku bunga yang relatif lebih rendah membuat dia memilih menggunakan jasa pembiayaan BSB.

Dari penelusuran Bisnis melalui situs resmi Bank Indonesia menunjukkan suku bunga dasar kredit mikro BSB tergolong lebih rendah jika dibanding bank umum, termasuk BPD lain yang beroperasi di Palembang.

Saat ini SBDK mikro BSB tercatat 15% per Agustus 2014 lebih rendah dibanding BPD DKI yang sudah ekspansi ke Palembang dengan SBDK mikro senilai 19% dan BJB senilai 18,99%.

Erly pun menggunakan dana pinjaman itu untuk membuka toko cabang baru. Ekspansi itu membuahkan hasil di mana omzetnya meningkat hampir dua kali lipat menjadi Rp6 juta – Rp8 juta per bulan.

“Sekarang saya top up pinjaman sebanyak Rp20 juta ke BSB karena sudah merasa enaknya dan memang butuh lagi untuk renovasi kios,” katanya.

Erly dan Badriah merupakan dua dari 6.224 debitur kredit UMKM yang dibiayai oleh BSB. Adapun total realisasi kredit yang dikucurkan sudah mencapai Rp468 miliar per September 2014.

Sekretaris Perusahaan Bank SumselBabel Faisol Sinin mengatakan pihaknya mencatat kredit UMKM di kedua provinsi itu memilki pertumbuhan yang cukup memuaskan.

“Pertumbuhannya cukup bagus, kami mencatat hingga per September 2014 kredit UMKM BSB mampu tumbuh hingga 25%,” katanya.

Adapun secara umum, Bank Indonesia Perwakilan VII Palembang mencatat pertumbuhan kredit UMKM di Sumsel senilai 20,13% pada Semester I/2014.  

Sementara realisasi kreditnya mencapai Rp1,56 triliun meningkat dari Semester I/2013 senilai Rp1,30 triliun. Pembiayaan kepada pelaku UMKM itu mayoritas digunakan untuk modal kerja daripada investasi.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank SumselBabel M. Adil mengatakan perusahaan ingin terlibat dalam memajukan UMKM di Sumsel dan Babel.

“Sudah ada beberapa usaha binaan kami jadi yang terbaik dan kami yakin jasa perbankan bisa memajukan usaha kecil,” ujarnya.

Adil mengemukakan BPD itu menginginkan penyaluran pembiayaan kredit mikro dan UKM itu juga bisa lebih menyebar ke seluruh daerah yang ada di Sumsel dan Babel.

Menurut dia saat ini pihaknya sudah memiliki sejumlah binaan di daerah, seperti Kabupaten Lahat di Sumsel dan Bangka di Babel.

Dia menambahkan BSB juga tetap mengutamakan  sektor UMKM inline [berbasis ekonomi unggulan di daerah].

“Kami juga coba memetakan dan  memotret pemain unggulan daerah, termasuk industri dan UMKM unggulan daerah, kami ingin masuk ke top ten baik pemainnya maupun sektor usahanya,” katanya kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper