Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan ajang Indonesia Ocean Investment Summit yang dimulai Rabu (1/10/2014) berkesempatan untuk mendorong investasi, memperkuat kemitraan antara pemerintah dan swasta, serta mempromosikan bisnis dan investasi di sektor kelautan.
“Ini menjadi jembatan penting bagi para investor nasional dan internasional untuk mengetahui berbagai kebijakan pengembangan sektor kelautan, “katanya di Jakarta, (10/1/2014).
Menurut Sharif, sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu unggulan baru di Indonesia yang realistis. Lantaran, potensi produksi yang dimiliki dan permintaan terhadap komoditas produk kelautan kian meningkat.
Hal tersebut sesuai dengan laporan McKinsey internasional yang menyebutkan bahwa pada 2030 peluang bisnis pada sektor konsumsi, perikanan dan pertanian, sumber daya alam, hingga industri pendidikan dan infrastruktur melonjak hingga 1,8 triliun dollar AS.
Oleh karena itu, Sharif mengatakan KKP terus berupaya mengurangi hambatan bagi para investor. Kemudahan berinvestasi itu pun ditempuh melalui penyederhanaan peraturan, sehingga minat para investor punmeningkat.
“Regulasi menjadi kata kunci dalam penumbuhan investasi di sektor kelautan. Sebab dengan banyaknya tumpang tindih aturan, seringkali menyulitkan para pelaku usaha,” katanya.
Sharif menjelaskan bahwa RUU Kelautan yang baru disahkan dapat memaksimalkan peluang investasi secaraterintergerasi di sektor dan bisnis kelautan. Salah satu, isi beleid tersebut mengatur pemanfatan wilayah laut secara komprehensif.
“Sehingga pembangunan kelautan secara berkelanjutan dapat berjalan secara lebih terintegrasi. Mengingat potensi ekonomi kelautan Indonesia sebagai negara maritim belum termanfaatkan secara optimal,” jelasnya.
Padahal dia mengatakan nilai potensi ekonomi kelautan ditaksir mencapai Rp 3.000 triliun per tahun. Nilai potensi tersebut meliputi perikanan sebesar US$32 miliar, wilayah pesisir US$56 miliar, bioteknologi US$40 miliar, wisata bahari US$2 miliar, minyak bumi US$21 miliar dan transportasi laut US$20 miliar.
Namun, dia menyayangkan nilai aktivitas ekonomi pada tahun 2013 baru mencapai Rp 291,8 triliun saja. Sementara di tahun 2014, economic size sektor perikanan diperkirakan mencapai Rp 337 triliun.
Menurut Sharif, salah satu bagian penting dari pelaksanaan Indonesia Ocean Investment Convention yakni peluncuran peta jalan (roadmap) investasi kelautan.
Roadmap ini menjadi panduan pemanfaatan potensi kelautan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam mendukung pembangunan nasional dan dunia. Dijadwalkan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono akan menyerahkan peta jalan investasi ini kepada Presiden Republik Indonesia terpilih Joko Widodo.