Bisnis.com, SUBANG – Kementerian Pertanian menyiapkan varietas benih padi unggul yang tahan genangan air guna mengantisipasi datangnya musim penghujan setiap akhir tahun.
Kepala Badan Litbang Pertanian Kementan Haryono memaparkan varietas inpari 29, 30,31,32 dan 33 yang telah selesai dikembangkan Balitbang bersifat tahan air, sehingga dapat menjadi solusi lahan padi yang kerap banjir pada musim penghujan.
"Angka Ramalan 1 tahun 2014 produksi padi nasional kita turun menjadi 69,87 juta ton GKG, antara lain karena terjadi banjir di Pantura, Jawa Tengah dan Jawa Barat penurunannya tertinggi hingga 7%," katanya dalam kunjungan kerja Menteri Pertanian ke Subang, seperti yang dikutip Bisnis (1/10/2014).
Dengan demikian, Haryono yang juga Plt Dirjen Tanaman Pangan Kementan melanjutkan, alasan penurunan produksi untuk tahun- tahun berikutnya coba diantisipasi dengan penggunaan varietas padi inpari tersebut.
"Meskipun pada awal 2014 kemarin banyak yang tanam awal sehingga masuknya ke produksi 2013. Tapi tetap, inpari ini dapat menghasilkan produktivitas hingga 8 ton/ha-10 ton/ha," jelasnya.
Dia menambahkan keuntungan lain varietas inpari 31 dan 33 yaitu tahan serangan wereng batang coklat, sedangkan Inpari 32 tahan dengan hawar daun bakteri (HDB).
Namun, dia mengatakan hingga saat ini varietas benih padi jenis Ciherang masih mendominasi dengan ketersediaan 40-45%, disusul dengan Mekongga 12%, IR64 10%, dan sisanya merupakan varietas lain termasuk di dalamnya inpari, inpawa dsb.
Haryono mengatakan saat ini inpari 29-33 memang masih dalam tahap pengenalan, namun dalam dua tahun kedepan dia menargetkan penanaman benih ini akan maksimal.
"Dua tahun sampai ini, makanya dimulai dari sekarang. Cuma nanti kalo engga hujan dia engga populer, kalau banjir inpari ini akan populer," katanya.
Dia mengatakan ketersediaan benih Inpari tahan kebanjiran akan didistribusikan dalam 34 BPTP di seluruh Indonesia.