Bisnis.com, JAKARTA— Promosi hasil karya batik guna mendapatkan peningkatan pendapatan dan kreatifitas pengrajin kembali digelar dalam perhelatan Pameran Batik Warisan Budaya VII dan Peringatan Hari Batik Nasional 2004 yang mengambil tema “Sogan, Seni Batik Klasik”.
Pameran yang digelar mulai 30 September hingga 2 Oktober 2014 di Plasa Pameran Perindustrian, Kementerian Perindustrian ini merupakan pameran ke VII. Lewat pameran kali ini, diharapkan hasil karya anak negeri bisa menyambangi pasar dunia.
Batik Sogan adalah salah satu jenis batik di Indonesia yang bernuansa klasik dengan warna dominan variasi dari warna coklat. Dinamakan sogan karean pada awal mulanya, proses pewarnaan batik ini menggunakan pewarna alami yang diambil dari batang kayu pohon soga.
Dirjen Industri Argo, Panggah Susanto mengatakan lewat pameran ini memperlihatkan perkembangan dari waktu ke waktu, yang akhirnya membuat eksistensi batik semakin kuat sebagai bagian dari budaya bangsa. Tercatat dari 2008 – 2013 ekspor batik dapat ditingkatkan dari US$32 juta menjadi US$300 juta.
“Lewat potensi yang ada pasti banyak serbuan untuk mengganggu pasar kita, tetapi hal itu tidak mudah mengingat ciri khas batik tidak hanya mengenai corak tetapi juga proses pembuatannya,” katanya.
Pada 2 Oktober nanti, akan diperingati Hari Batik Nasional. Pada peringatan kali ini, Yayasan Batik Indonesia juga akan meluncurkan majalah Batik on Fashion yang tujuannya untuk dapat mendorong dalam pelestarian dan pengembangan batik, khususnya bagi para generasi muda dan masyarakat pada umumnya.