Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi luncurkan Buku Outlook Energi Indonesia (OEI) 2014, dengan tema Pengembangan energi dalam mendukung program substansi BBM.
Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan tujuan dari buku outlook ini ,adalah untuk memberikan gambaran tentang permasalahan energi saat ini, serta proyeksi kebutuhan dan pasokan energi untuk kurun waktu 2012-2035.
Dia menuturkan energi mempunyai peranan penting guna menciptakan ketahanan nasional. Selain itu konsep kemaritiman yang diusung presiden terpilih Jokowi-JK nantinya, juga akan bergantung pada ketersediaan energi nasional.
"Hal itu jelas menuntut pengelolaan energi yang tepat dan cermat, meliputi penyediaan, pemanfaatan, dan pengusahaannya yang dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, rasional, optimal, dan terencana," ujar Unggul usai peluncuran buku tersebut di Jakarta, Selasa (30/9/2014).
Secara umum, lanjutnya, ada dua permasalahan yang penting untuk dipertimbangkan. Yaitu upaya Indonesia untuk lepas dari perangkap negara berpendapatan menengah, atau middle income trap. Kedua, upaya untuk mengurangi beban subsidi energi, khususnya subsidi BBM.
Masalah middle income trap, katanya, sering dihadapi oleh negara berkembang untuk meningkatkan pendapatan per kapita dari negara berpendapatan menengah, menjadi negara dengan pendapatan tinggi.
Menurut World Bank, batas antara negara berpenghasilan menengah dan tinggi, adalah US$12,616 per kapita.
"Sehubungan dengan kondisi dan permasalahan tersebut, maka dalam Buku OEI 2014 ini dibahas dua skenario, yaitu skenario dasar dan skenario tinggi, serta satu kasus pengembangan energi untuk mendukung program subsidi BBM," ungkap Unggul.