Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan telah mendapat laproan kronologi kecelakaan tambang yang baru-baru ini terjadi di areal tambang terbuka Grasberg milik PT Freeport Indonesia.
Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Mineral dan Batu bara Bambang Susigit mengatakan menurut laporan yang diterimanya, kejadian kecelakaan itu terjadi pada 07.00 WIT dan melibatkan dua kendaraan oeprasional. Satu kendaraan ringan dan satu truk haul.
Kronologisnya, ungkap Bambang, kendaraan operasional ringan yang bermuatan 9 orang, yaitu satu pengemudi dan 8 penumpang hendak menuju tambang quarry atau tambang batu. Setibanya dipersimpangan, jalan mobil operasional itu berhenti di lajur yang semestinya atau sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
Kemudian dari arah berlawanan datang Haul truck yang jauh lebih besar melintas. “Aturan menyebutkan kendaraan kecil harus mendahulukan kendaraan besar apabila berpapasan. Hanya saja, saat itu truck haul itu berbelok terlalu sempit sehingga ban depan truk melindas mobil kecil itu,” ungkapnya.
Bambang melanjutkan, berdasarkan laporan yang ia terima ini, pihak kepolisian telah mengamankan pengemudi truk haul yang dianggap lalai terhadap aturan standar keamanan yang ditetapkan perusahaan.
Lebih jauh, bambang mengungkapkan pihaknya terpaksa menutup sementara aktivitas tambang terbuka guna membantu proses penyelidikan lebih jauh.
“Aktivitas tambang terpaksa dihentikan sementara,” ungkapnya.
Dia mengaku telah mengirimkan empat inspektur tambang guna menyelidiki kecelakaan tambang itu. Empat inspektur tambang ini, jelasnya, telah bekerja sejak 27 September kemarin atau sesaat setelah kecelakaan terjadi.