Bisnis.com, JAKARTA--PT Marga Harjaya Infrastruktur akan segera mengoperasikan ruas tol Mojokerto-Kertosono Seksi I sepanjang 14,41 kilometer pada awal Oktober.
Direktur PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) Wiwiek D. Santoso mengatakan saat ini progress untuk seksi I SS Bandar-SS Jombang sudah mencapai 100% dan siap untuk dioperasikan.
Meskipun demikian, dia menyatakan pihaknya baru dapat secara resmi mengoperasikan seksi tersebut setelah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum telah menyelesaikan proses uji fungsi dan kelayakan.
"Saat ini masih diuji kelayakannya oleh tim dari BPJT, prosesnya sendiri diprediksi bisa selesai pekan depan," kata Wiwiek di Jakarta, Kamis (25/9).
Menurutnya, apabila seksi I telah resmi beroperasi, maka diprediksi lintas harian rata-rata (LHR) pada seksi tersebut bisa mencapai 10.000 kendaraan per hari.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pemantauan Sekretariat BPJT, Kementerian PU, Kornel C. Sihaloho mengatakan pihaknya telah mengirim beberapa anggotanya untuk mengecek dan menguji secara langsung kelayakan kondisi jalan tol dan fasilitas pendukungnya.
"Saat ini tim evaluasi laik fungsi sedang berada di lapangan untuk menguji kondisi jalan dan fasilitas pelayanan," ujarnya.
Lebih lanjut, Kornel menegaskan proses uji kelayakan fungsi merupakan tahapan yang sangat penting, karena proses tersebut menjadi indikator yang menentukan layak atau tidaknya jalan tol untuk dioperasikan.
Sementara itu, Wakil Menteri PU Hermanto Dardak mengatakan dengan segera dioperasikannya ruas tol Mojokerto-Kertosono yang menjadi salah satu bagian dari mega proyek Trans Jawa, maka akan semakin menambah jumlah panjang jalan tol yang beroperasi menjadi 800 km.
Selain itu, Hermanto juga optimistis dengan segera dioperasikannya ruas tol Mojokerto-Kertosono, maka kepadatan kendaraan di jalur Pantai Utara (Pantura) bisa semakin dikurangi, karena saat ini diprediksi jumlah kendaraan yang melintas di jalur Pantura mencapai 30.000 hingga 40.000 kendaraan per hari.
"Kalau semua seksinya sudah beroperasi, maka beban di Pantura bisa semakin berkurang, karena sebagian kendaraan bisa beralih menggunakan jalur tersebut," ujarnya.
SEKSI II DIPERCEPAT
Wiwiek mengatakan selain menargetkan seksi I bisa beroperasi pada awal Oktober, pihaknya saat ini juga tengah menggenjot konstruksi fisik pada Seksi II dan Seksi III. Percepatan pembangunan pada kedua seksi tersebut dilakukan untuk mencapai target keseluruhan seksi dapat beroperasi pada tahun depan.
Namun, dia mengatakan target keseluruhan seksi dapat beroperasi pada 2015 sangat bergantung dengan proses pembebasan lahan. Berdasarkan penjelasannya, saat ini progres lahan untuk seksi II SS Jombang-Mojokerto Barat sudah mencapai 83% dan progres fisik sudah diatas 50%, sedangkan untuk seksi III Mojokerto Barat-Mojokerto Utara progres lahannya sudah 87% dan progres fisik 10%.
Adapun, untuk seksi IV Bandar-Batas Barat sepanjang 900 meter proses konstruksinya masih belum dilaksanakan karena belum ada lahan yang dibebaskan. Selain itu, dia menegaskan pihaknya baru akan memulai pengerjaan fisik apabila ruas tol Solo-Kertosono, khususnya segmen Nganjuk-Kertosono yang menjadi porsi dukungan pemerintah sudah mulai dikerjakan.
"Nanti proses pengerjaannya akan berbarengan dengan ruas tol yang menjadi porsi pemerintah, supaya nanti selesainya bisa bersamaan," ungkapnya.