Bisnis.com, JAKARTA-- Dirjen Pemasaran Pengolahan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut P. Hutagalung berharap pelaku usaha dapat memanfaatkan kesempatan pemulihan ekspor produk perikanan yang sebelumnya sempat dilarang sejak 2013 .
Pasalnya, pasar Rusia dinilai tengah membutuhkan pasokan ikan setelah Rusia juga memberlakukan larangan impor ikan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Norwegia dan Australia sejak Agustus 2014.
“Ini peluang bisnis yang luar biasa bagi industri perikanan terutama perusahaan eksportir,” tutur Saut, melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (18/9/2014).
Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan Thomas Darmawan pemulihan ini sangat positif untuk menggenjot devisa mengingat pasar Rusia tengah membutuhkan ikan dalam jumlah yang banyak
“Kesempatan kita bisa lebih baik , Rusia bahkan mencari ikan dan udang sampai ke Ekuador itu karena harga sedang naik tinggi sementara ikan tidak lagi didapatkan dari AS, UE, Norwegia dan Canada,” katanya dalam pesan singkat yang diterima Bisnis, (18/9/2014).
Dia mengatakan Rusia merupakan pasar yang potensial, terlihat dari nilai impor produk perikanan Indonesia ke Rusia yang mencapai US$ 55 juta sebelum adanya pelarangan.
Dengan dibukanya kran impor Rusia, Thomas memprediksi nilai impor perikanan dari Rusia dapat mencapai US$ 100 juta pada 2015 asalkan KKP terus mengawasi kualitas produk perikanan agar tak terjadi larangan serupa.
“Tapi bahan baku harus bisa ditingkatkan lebih baik dari tangkap dan budidaya. Perbankan dan pemerintah juga harus support keras. Juga persyaratan kualitas harus dipenuhi dan diawasi secara benar oleh KKP,” katanya.
Ekspor Rusia Dibuka, Kesempatan untuk Ikan RI
Dirjen Pemasaran Pengolahan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut P. Hutagalung berharap pelaku usaha dapat memanfaatkan kesempatan pemulihan ekspor produk perikanan yang sebelumnya sempat dilarang sejak 2013 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Linda Teti Silitonga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu