Bisnis.com, MANADO—Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan Jembatan Soekarno, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), bisa beroperasi pada tahun depan setelah mangkrak hampir 11 tahun.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak menuturkan pengerjaan pembangunan jembatan yang dicanangkan sejak 12 Oktober 2003 tersebut dimulai kembali setelah turunnya dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Walaupun sempat mangkrak, sekarang [pengerjaannya] sudah dimulai kembali. Kami optimistis bisa dioperasikan pada 2015,” katanya di sela menghadiri Dies Natalis ke-50 Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado, Jumat (12/9/2014).
Sebagai informasi, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri melakukan peresmian pembangunan Jembatan Soekarno pada 12 Oktober 2003. Namun hingga saat ini, jembatan sepanjang 622 meter tersebut belum selesai dibangun.
Sudah cukup banyak janji seputar penyelesaian proyek ini. Pernah dinyatakan Jembatan Soekarno selesai 2005, kemudian mundur lagi menjadi 2009, dan molor ke 2012. Nyatanya, sampai sekarang jembatan itu belum tersambung.
Pihak Subdit Informasi dan Komunikasi Ditjen Bina Marga menjelaskan saat ini proyek Jembatan Soekarno itu telah disetujui teknis penyelesaiannya dan dilanjutkan dengan audit oleh instansi terkait sebagai syarat untuk perpanjangan izin kontrak tahun jamak.
Proyek pembangunan Jembatan Soekarno segera dilanjutkan dan diperkirakan selesai pada tahun 2015. “Mengenai waktu tepatnya, kami belum tahu kapan. Yang jelas, pada 2015 beroperasi,” ujarnya.
Sebelumnya, jembatan ini tidak kunjung rampung lantaran permasalahan dengan pihak Pelabuhan Manado yang menilai jembatan tersebut akan menghambat kegiatan bongkar muat kapal.
Wali Kota Manado Vicky Lumentut menjelaskan jembatan itu merupakan bagian dari Manado Outer Ring Road (MORR) yang akan menghubungkan Jalan Boulevard I, Boulevard II, dan Bypass Manado.
Sumber dana proyek tersebut berasal dari APBN murni dengan panjang keseluruhan jembatan mencapai 1,13 km dan lebar 17 meter yang ditangani oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero).