Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) menilai usaha budi daya ikan hias Tanah Air memiliki prospek cerah di masa mendatang.
Sekjen Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) Sjarief Widjaja mengatakan pertumbuhan usaha ikan hias sejak dua tahun belakangan ini mencapai 7%.
Berdasarkan catatan KKP 2013, industri ikan nonkonsumsi memberi konstribusi besar dalam penghasilan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.
Industri ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp1,789 triliun. Sumbangsih terbesar didominasi ikan hias mencapai Rp819 miliar, tepung ikan Rp611 miliar dan rumput laut nonkonsumsi sebesar Rp74 miliar.
Cerahnya usaha budi daya ikan hias, menurutnya, membuat nilai rata-rata pendapatan pelaku budi daya ikan hias di dalam negeri menempati urutan pertama dibandingkan dengan pelaku usaha perairan umum dan budi daya.
"Yang mengagetkan pendapatan budi daya ikan hias kita paling tinggi dibandingkan dengan dua sektor di atas,” kata Sjarif, Kamis (11/09/2014).
Berdasarkan data dari KKP dari Sensus Pertanian (ST) 2013, nilai rata-rata pendapatan budi daya ikan hias menempati urutan pertama dengan jumlah mencapai Rp50,8 juta/tahun.
Urutan berikutnya disusul pelaku usaha tangkapan ikan dari perairan umum mencapai Rp34.8 juta/tahun dan berikutnya pembudi daya dari tambak atau payau sebesar Rp31,31 juta/tahun.