Bisnis.com, JAKARTA -- PT Intiland Development Tbk siap melakukan reklamasi baru yang merupakan bagian pengembangan wilayah pantai utara Jakarta.
Wakil Presiden Direktur Intiland Suhendro Prabowo mengatakan pihaknya berharap dapat memulai pengerjaan fisik pada kuartal pertama 2015.
Untuk investasi awal, Intiland menganggarkan dana sekitar Rp7,5 triliun untuk tahap pengurukan. Diperkiraan, tahap pengurukan ini memerlukan waktu tiga tahun.
Saat ini, proses reklamasi dari pengembang properti yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia sejak 1990 itu masih dalam proses perizinan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.
"Pengerjaan sebenarnya tidak terlalu susah, yang susah itu masalah nonteknis," ujarnya di acara Project Visit Pantai Mutiara, Kamis (11/9/2014).
Terkait dengan kewajiban tambahan pengembang di luar kewajiban utama, Pemprov DKI berharap para pengembang dapat melakukan kewajiban tambahan seperti pembangunan rumah pompa, pengerukan waduk, atau perbaikan tanggul.
Sekretaris Perusahaan Intiland Theresia Rustadi mengatakan pihaknya akan membangun tanggul laut di pinggir pantai utara Ancol.
"Untuk kewajiban ada pembangunan tanggul di pinggir laut," kata Theresia.
Namun, ketentuan berapa panjang tanggul yang akan dikerjakan oleh Intiland, Hendro menyatakan pihaknya belum mendapat informasi yang jelas dari pemprov DKI.
"Kan itu ada tanggul sepanjang 60 kilometer, sekitar 30 kilometer sudah ada pihak yang akan memperbaiki. Nah, sisa 30 kilometer itu yang dibagi untuk pengembang, Intiland belum tahu dapat berapa," tutur Hendro.
Untuk diketahui, dari total luas reklamasi pulau seluas 5.100 hektar, PT Intiland memiliki hak reklamasi pulau seluas 63 hektar.
Para pengembang akan membangun 17 pulau buatan yang saling terhubung dengan daratan.
Saat ini, ke-17 pulau tersebut diberi nama sesuai urutan abjad. Pulau yang dibangun oleh Intiland merupakan pulau yang mendapat sebutan pulau H.
Pulau-pulau tersebut berjarak 300 meter dari daratan. Proses pengurukan ke-17 pulau yang ditargetkan selesai pada tahun 2030 itu menggunakan pasir yang diambil dari laut di wilayah yang telah ditentukan.
Pengembang yang berkomitmen menggarap 17 pulau itu antara lain PT Intiland, PT Pelindo, PT Manggala Krida Yuda, PT Pembangunan Jaya Ancol, PT Jakarta Propertindo, PT Muara Aisesa Samudra, PT Saladri Ekapaksi, dan PT Kapuk Naga Indah.