Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Kawasan Industri Bakal Picu Kota Mandiri

Kementerian Perindustrian menetapkan sepuluh wilayah pengembangan industri yang mencakup wilayah pusat pertumbuhan industri. Program ini diharapkan bisa memicu kehadiran fasilitas penunjang perekonomian masyarakat.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menetapkan sepuluh wilayah pengembangan industri yang mencakup wilayah pusat pertumbuhan industri. Program ini diharapkan bisa memicu kehadiran fasilitas penunjang perekonomian masyarakat.

Wilayah tersebut a.l. Papua, Papua Barat, Sulawesi bagian utara dan Maluku, Sulawesi bagian selatan, Kalimantan bagian timur, Kalimantan bagian barat, Bali dan Nusa Tenggara, Sumatra bagian utara, Sumatra bagian selatan, serta Jawa.

Dari sepuluh wilayah itu dipetakan 27 wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI). Daerah yang langsung ditetapkan sebagai WPPI ialah yang punya pusat pertumbuhan industri berupa kawasan industri, serta memiliki rencana pengembangan kawasan industri yang didukung anchor industri (industri pendorong utama).

"Kami harapkan WPPI bisa menjadi kota satelit karena di situ ada industri, pariwisata, pendidikan, serta pusat inovasi dan pelatihan. Jadinya one stop service," tutur Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Imam Haryono, di Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Walaupun secara keseluruhan mayoritas wilayah pengembangan industri ada di luar Jawa tetapi porsi Pulau Jawa tetap mendominasi. Industri di tanah Jawa setara 72% keseluruhan industri nonmigas nasional, sedangkan di luar pulau ini hanya 28%.

Kini baru ada empat provinsi yang sangat siap industri nonmigasnya berkembang baik, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Riau. Provinsi-provinsi ini memiliki produk domestik regional bruto yang dominan disumbang dari industri. 

Kementerian Perindustrian memproyeksikan nilai investasi sektor industri pada 2015 - 2019 mencapai Rp1.314,92 triliun. Prognosis investasi di kawasan industri selama kurun waktu tersebut sekitar Rp657,46 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper