Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2015-2019, Kebutuhan Lahan Kawasan Industri capai 3.353 Hektar

Kementerian Perindustrian memproyeksikan kebutuhan lahan untuk kawasan industri diperkirakan 3.353 hektar selama 2015 - 2019.
Proyek kawasan industri/Bisnis
Proyek kawasan industri/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian memproyeksikan kebutuhan lahan untuk kawasan industri diperkirakan 3.353 hektar selama 2015 - 2019.

Total kebutuhan untuk lahan plus infrastruktur dan lainnya mencapai 4.790 hektar. Keseluruhan area yang diperlukan untuk kawasan industri selama 2015 - 2035 mencapai 50.216,27 hektar.

"Sejauh ini pembebasan lahan masih jadi masalah nomor satu. Kami ingin meniadakan spekulan harga tanah agar tetap ada untung tetapi wajar," ucap Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Imam Haryono, di Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Kemenperin ingin kawasan industri tumbuh secara merata khususnya menyebar ke wilayah di bagian timur Indonesia. Pasalnya perkembangan area barat RI tertinggal sekitar lima tahun dari Pulau Jawa, sedangkan timur terlambat sekitar sepuluh tahun.

Untuk mengembangkan sekaligus membangun kawasan industri diperkirakan memakan waktu antara lima hingga tujuh tahun. Kurun waktu ini meliputi tahap perencanaan lalu pengembangan sampai pengelolaan.

Imam berpendapat manakala perluasan kawasan industri diserahkan kepada mekanisme pasar tidak ada satupun investor yang berminat merambah wilayah timur. Oleh karena itu pemerintah berupaya memfasilitasi baik secara fiskal, nonfiskal, maupun administrasi.

Kemenperin ingin ada kebeperhikan lebih kepada investor yang bersedia masuk ke timur Indonesia. Sementara bagi mereka yang ngotot masuk ke Pulau Jawa justru tidak diprioritaskan untuk mendapatkan insentif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper